JAKARTA - Badan Pangan Nasional/National Food Agency NFA) berkolaborasi dengan Kemendikbudristek mewujudkan generasi yang memiliki akses terhadap pangan Beragam, Bergizi, Sehat dan Aman (B2SA). Spirit tersebut mengemuka dalam kegiatan Gebyar Sekolah Sehat yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek di SMPN 177 Jakarta, Selasa (28/5/2024)
“Generasi mendatang harus diisi oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, anak-anak kita hari ini harus tumbuh dengan baik, salah satu aspek yang mendukung untuk mewujudkan hal itu adalah mereka harus mendapatkan pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman. Tentunya peran sinergis dari kita semua sangat diperlukan untuk hal itu,” ujar Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) NFA Neila Aisha Arief.
Neila mengapresiasi kegiatan Gebyar Sekolah Sehat sebagai upaya membangun sumber daya manusia yang unggul menuju Indonesia Emas 2045.
“Upaya dan komitmen Kemendikbudristek perlu kita dukung secara maksimal, kolaborasi yang dijalankan melalui ekosistem pendidikan, OASE KIM, Pemerintah Daerah, satuan pendidikan, hingga orang tua murid yang selama ini bersama-sama menggaungkan pentingnya gerakan ini,” ujarnya.
Pernyataan tersebut selaras dengan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim tentang Indonesia Emas 2045.
“Dengan menerapkan pola hidup sehat, kesempatan pelajar Indonesia untuk tumbuh dan berkembang sejalan dengan potensinya akan terbuka lebih lebar. Gerakan ini merupakan satu langkah penting dalam upaya penyadaran yang lebih menyeluruh mengenai kesehatan dalam mempersiapkan generasi unggul Indonesia Emas 2045.” ujar Nadiem.
Selain itu, Neila juga mengungkapkan bahwa Dharma Wanita Persatuan mempunyai peran strategis dalam pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia. Di samping mendampingi suami sebagai Aparatur Sipil Negara, anggota Dharma Wanita juga berperan dalam pendidikan dan perkembangan anak.
Sementara itu, Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA Rinna Syawal mengatakan, NFA sejak tahun 2023 telah menggencarkan program B2SA Goes to School (BGtS). Program ini menjadi ajang edukasi, sosialisasi, sekaligus promosi pangan lokal kepada para pelajar.
“Seperti yang kita lakukan pagi ini, NFA bersama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berintegrasi untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada lebih dari 300 pelajar dari seluruh satuan pendidikan. Sehingga pemahaman akan pentingnya kecukupan gizi dengan membiasakan pola makan yang bergizi dan seimbang tertanam sejak dini.” ujar Rinna.
Adapun kolaborasi NFA bersama Kemendikbudristek telah diinisiasi mulai tahun lalu melalui Gerakan Sekolah Sehat. Dalam gerakan ini, NFA merupakan salah satu mitra yang fokus pada upaya membangun budaya pangan, dengan bersandar kepada komponen 5S. Yakni Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa dan Sehat Lingkungan.
Kegiatan BGtS disertai dengan pembagian buah/minuman sehat seperti pisang dan jus. Pada tahun 2024 ini BGtS ditargetkan menyasar 380 sekolah yang tersebar di 38 provinsi.
“Pola konsumsi dengan konsep B2SA dimana dalam satu piring berisikan 1/3 karbohidrat, 1/3 sayuran, 1/6 lauk-pauk, dan 1/6 buah-buahan memang harus dikenalkan sejak dini. Edukasi bagaimana memberikan kecukupan gizi ini tentu saja diharapkan bisa masuk hingga ke setiap rumah tangga. Atas dasar inilah kenapa program-program B2SA selain melibatkan pelajar juga banyak merangkul ibu-ibu.” ujar Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam sebuah wawancara pada Rabu (22/5/2024).