JAKARTA - Keputusan Kylian Mbappe untuk meninggalkan PSG beberapa waktu lalu membuat heboh sepakbola dunia. Sebab, tawaran uang yang dulu dijanjikan PSG tak cukup mampu menahan kepergian Mbappe.
Terbaru, jurnalis L`Equipe Damien Degorre mengatakan Mbappe belum menerima gaji bulan April dan bonus pada bulan Feburari dari PSG. Hal ini sengaja dilakukan akibat kekesalan Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi.
Al-Khelaifi kesa karena Mbappe harus pergi dari PSG secara gratis. Hal itu membuat hubungan keduanya renggang.
"Setelah memainkan 90 menit penuh dalam 11 dari 21 pertandingan terakhirnya untuk PSG, ketidak-bayaran ini tampak seperti tanggapan PSG terhadap Mbappe atas keputusan penyerang untuk tidak memperpanjang kontraknya dan pindah," kata Damien Degorre.
Sumber tersebut mengatakan jumlah gaji Mbappe yang belum dibayar PSG cukup besar. Klub ibu kota Prancis itu belum membayarkan jasa Mbappes sebesar 80 juta euro atau setara dengan Rp 1,4 triliun.
"Di atas semuanya, klub ibukota "lupa" untuk membayar gaji bulan April, ditambah bonus yang dijadwalkan untuk Februari, yang sesuai, menurut sumber dekat PSG, dengan tabungan sebesar 80 juta euro," ujar Degorre.
Saat ini, pengacara Mbappe dan PSG tengah menjalin komunikasi untuk mencari jalan keluar. Mbappe tengah mencari cara untuk keluar dari PSG dan mendapatkan haknya.