• Info MPR

Ketua MPR RI Dorong Perbanyak Film Bertema Kebangsaan

Agus Mughni Muttaqin | Kamis, 30/05/2024 08:15 WIB
Ketua MPR RI Dorong Perbanyak Film Bertema Kebangsaan Ketua MPR, Bambang Soesatyo menerima Chief Operating Officer Cinema XXI Arief Suherman dan Produser Film Anak Kolong dari FKPPI di Jakarta, Rabu (29/5/24). (Foto: Humas MPR)

JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendukung pembuatan film `Anak Kolong` oleh FKPPI yang akan tayang pada Oktober mendatang, sekaligus mengajak para artis film dan pekerja di industri perfilman untuk menjadi duta bangsa yang senantiasa menyampaikan narasi kebangsaan dalam berbagai tindak dan laku.

Salah satunya dengan lebih banyak memproduksi film-film yang menggugah kesadaran publik untuk semakin mencintai Indonesia serta menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan.

"Film tidak hanya sekadar media rekreasi dan hiburan. Melainkan juga bisa dijadikan sarana edukasi dan propaganda yang positif untuk meningkatkan semangat nasionalisme."

"Sebagaimana pernah dilakukan Rusia melalui film `Ivan The Terrible`, Amerika dengan film `Casablanca`, dan Jerman dengan `Triumph of The Will`," ujar Bamsoet usai menerima Chief Operating Officer Cinema XXI Arief Suherman dan Produser Film `Anak Kolong` dari FKPPI di Jakarta, Rabu (29/5/24).

Wakil Ketua Umum FKPPI ini menjelaskan, film seringkali dijadikan propaganda untuk membesarkan negara pada beberapa negara di dunia. Semisal, film ‘Rambo’ (Amerika Serikat) maupun ‘Crash Landing on You’ (Korea Selatan).

Begitupun Indonesia, yang juga sudah menghasilkan banyak film sebagai media menumbuhkembangkan nasionalisme. Antara lain ‘Sang Kyai’, ‘Sang Pencerah’, ‘3 Srikandi’, `Kartini`, `Soekarno`, `Laskar Pelangi` ataupun `Garuda di Dadaku`.

"Film nasional bisa berperan sebagai pengungkap fakta sejarah yang mengandung nilai-nilai luhur bangsa, agar generasi penerus bisa memahami perjalanan sejarah negeri ini. Melalui film masyarakat juga bisa belajar dari berbagai peristiwa di masa lalu sebagai dasar pengambilan keputusan di masa kini," kata Bamsoet.

Ia menerangkan, industri perfilman Indonesia sudah berangsur-angsur pulih setelah dilanda pandemi COVID-19. Badan Perfilman Indonesia (BPI) mencatat pada tahun 2019, industri film Indonesia mampu menarik 51,2 juta penonton.

Turun menjadi 19 juta penonton pada 2020 akibat pandemi COVID-19. Di tahun 2021 jumlah penonton makin merosot hanya sekitar 4,5 juta penonton. Di tahun 2022 jumlah penonton baru kembali menggeliat dengan 24 juta penonton.

"Semakin maju pertumbuhan penonton film, akan semakin membuat potensi industri film Indonesia berkembang pesat. Tingginya tingkat konsumsi masyarakat terhadap film harus dijaga baik oleh para pelaku industri perfilman dengan menghasilkan film-film berkualitas dan bermutu," ujar Bamsoet.