Kominfo Tegaskan Tak Anak Emaskan Starlink

Eko Budhiarto | Jum'at, 31/05/2024 18:48 WIB
Kominfo Tegaskan Tak Anak Emaskan Starlink Starlink

JAKARTA - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menyampaikan tanggapan perihal wilayah jangkauan layanan penyedia jasa internet berbasis satelit Starlink, yang baru-baru ini beroperasi di Indonesia.

Nezar mengatakan bahwa pemerintah mengarahkan Starlink untuk membantu menyediakan layanan telekomunikasi di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).

"Kondisinya itu diarahkan untuk membantu jaringan telekomunikasi bisa mencapai atau menjangkau daerah-daerah 3T dulu," kata Nezar di Jakarta, Jumat (31/5/2024).

Namun, Nezar mengatakan bahwa pemerintah tidak memberikan perlakuan khusus kepada Starlink.

"Jadi, enggak ada anak emas ya buat Starlink. Dia bisa saja menjangkau kemana saja karena dia satelit. Jadi daerah 3T bisa dijangkau, tapi daerah yang bukan 3T juga bisa dijangkau," katanya.

Dia menekankan bahwa pemerintah berupaya menghadirkan lingkungan berusaha yang adil bagi semua pihak dan memberikan lebih banyak opsi untuk mengakses konektivitas.

Menanggapi kekhawatiran bahwa Starlink dapat mengancam penyelenggara jasa internet yang sudah ada, Nezar mengatakan bahwa layanan telekomunikasi berbasis satelit yang ditawarkan oleh Starlink bukanlah satu-satunya solusi untuk memenuhi kebutuhan konektivitas dan telekomunikasi masyarakat.

"Jangan lupa, Starlink itu juga punya kelemahan. Ini bukan seperti obat yang bisa menyelesaikan semua masalah komunikasi kan. Dia tetap bisa menghadapi latensi karena terhalang gedung atau bangunan," kata Nezar.

Pemilik Starlink, Elon Musk, secara simbolis meresmikan layanan perusahaan di Indonesia pada 19 Mei 2024.

Sebagai penyedia jasa internet, Starlink telah mengantongi Hak Labuh Satelit dan Izin Surat Radio Angkasa dengan masa berlaku satu tahun dengan enam jenis perangkat yang telah disertifikasi untuk beroperasi di Indonesia.