DUMAI - Pemerintah optimistis pasokan dan harga beras terus terjaga sepanjang 2024. Optimisme ini merujuk kepada stok beras nasional dan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang tersimpan di Gudang Bulog.
"Biasanya stok Bulog nasional itu 900 sampai 1,2 juta ton, per hari ini stok di Bulog sudah 1,8 juta ton, tersebar di seluruh gudang-gudang Bulog di kabupaten/kota dan provinsi," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau Pasar Senggol Kota Dumai, Riau, Sabtu (1/6/2024) seusai memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Garuda Pertamina Hulu Rokan, Dumai.
Presiden juga meninjau penyaluran bantuan pangan beras di GBB Teluk Binjai Dumai. Kepala Badan Pangan Nasional atau Nasional Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi turut mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut.
Saat meninjau Pasar Senggol, Presiden memastikan stabilitas pasokan dan harga pangan dalam kondisi aman.
“Harga-harga sama seperti pasar lain yang kita lihat. Bawang putih 40 ribu sampai 38 ribu, bawang merah 45 ribu. Yang sering melompat-lompat yang dua barang ini, dan harganya di sini baik dan stabil," jelas Presiden.
Sementara itu terkait ketersediaan beras, Presiden mengatakan jumlah stok beras nasional cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Begitu pula dengan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang berada di atas tahun-tahun sebelumnya. Oleh karenanya pemerintah optimis stabilitas pasokan dan harga pangan dapat terus terjaga sepanjang tahun 2024.
Diketahui stok beras di GBB Teluk Binjai Kota Dumai sebanyak 10.922 ton Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran bantuan pangan, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui operasi pasar, serta antisipasi dampak bencana. Sementara di Kanwil Riau stok CBP mencapai 32.642 ton.
Sementara Itu, Arief yang turut mendampingi Presiden menjelaskan tentang tingginya harga gabah dan beras di masyarakat yang disebabkan oleh besaran biaya produksi. Yakni mencakup biaya sewa lahan, upah tenaga kerja, pupuk, dan lain sebagainya. Untuk itu pemerintah berupaya menjaga keseimbangan guna mewujudkan kewajaran harga di setiap tingkatan, baik produsen, pedagang, maupun masyarakat dengan menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) sesuai kondisi kekinian.
"Sebagaimana tadi telah disampaikan Bapak Presiden, tingginya HET beras memang disesuaikan dengan biaya produksi sehingga pemerintah dapat menjamin keseimbangan dan kewajaran harga di seluruh tingkatan. Kita harus bisa memaklumi dan terus mendukung petani agar dapat terus berproduksi," jelas Arief.
Bantuan pangan beras di GBB Perum Bulog Teluk Binjai diberikan kepada 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari total 14.815 KPM sesuai data Kemenko PMK. Rincian jumlah tersebut adalah Kelurahan Buluh Kasap 80 KPM, Teluk Binjai 110 KPM, Jaya Mukti 105 KPM, Bukit Batrem 250 KPM, Tanjung Palas 200 KPM, Bumi Ayu 200 KPM, Dumai Kota 155 KPM.
Realisasi penyaluran bantuan pangan Kota Dumai pada bulan April telah mencapai 100%, sementara untuk bulan Mei telah mencapai 90%. Secara nasional penyaluran tahap kedua ini telah terealisasi hingga 44,95% dengan rincian April 204.729.360 kg, Mei 90.469.830 kg, dan Juni 1.504.710 kg.
Adapun secara rinci harga komoditas pangan hasil pemantauan di Pasar Senggol Dumai pada Sabtu, 1 Juni 2024 sebagai berikut.
Beras SPHP Rp 63.000/5kg, Beras Medium Rp 15.000/kg, Beras Premium Rp 19.000/kg, daging sapi Rp 140.000/kg, daging ayam ras Rp 32.000/kg, telur ayam Rp 52.000/rak, cabai rawit merah Rp 42.000/kg, cabai merah keriting Rp 60.000/kg, bawang merah Rp 52.000/kg, bawang putih Rp 40.000/kg, gula pasir curah Rp 19.000/kg, Minyakkita Rp 15.000/liter, tempe Rp 5.000/papan, tepung terigu curah Rp 12.000/kg.
Pada bagian lain, bertepatan dengan momentum peringatan Hari Lahir Pancasila ke 79, Arief berharap stabilitas pangan nasional dapat mendukung upaya pemenuhan gizi masyarakat Indonesia, khususnya dalam mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045. Arief juga berharap upaya bersama ini dapat terus ditingkatkan melalui sinergi dan kolaborasi bersama seluruh stakeholder baik Pemerintah Daerah, asosiasi, akademisi, serta masyarakat secara luas.
"Di Hari Lahir Pancasila ini mari kita tingkatkan kolaborasi dan sinergi bersama untuk mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045," kata Arief.