JAKARTA - DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengutus Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jakarta, untuk berkomunikasi dengan Anies Baswedan terkait pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada November 2024.
"Kami memanggil ketua DPW untuk disuruh melakukan komunikasi dengan timnya Pak Anies," kata Ketua Desk Pilkada PKB Abdul Halim Iskandar di Jakarta, Senin (3/6/2014).
Dia mengungkapkan komunikasi itu dilakukan untuk mendalami secara detail terkait data dan peluang, jika Anies diusung kembali sebagai bakal calon gubernur Jakarta periode 2024-2029.
Lanjut dia, hasil komunikasi itu nantinya dibahas kembali di Desk Pilkada PKB, dan keputusan akhir diambil dalam rapat pleno DPP PKB.
Saat ditanyakan, apakah Anies akan mengikuti uji kompetensi dan kepatutan (UKK) di Desk Pilkada PKB, Halim mengatakan prosesnya berjalan dinamis
"Semua harus melalui tahapan UKK, tapi UKK tidak hanya dilakukan di DPP. Persoalan tempat tidak menjadi aturan baku, yang penting substansi yang didiskusikan," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar secara pribadi mengaku senang pasangannya dalam Pilpres 2024, Anies Baswedan, diusung PKS maju Pilkada DKI Jakarta.
“Ya kalau saya pribadi senang sekali kalau Anies diusung itu memang jadi bagian dari kebersamaan selama ini,” ungkap Gus Imin, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (28/5).
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) menyatakan DPW PKS Jakarta, telah mengusulkan Anies Baswedan untuk menjadi calon gubernur pada Pilkada serentak 2024.
Menurut dia, Ketua PKS Jakarta telah menyampaikan ke DPP, jika koalisi Partai NasDem, PKS dan PKB berpotensi mengusulkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur.
Lanjut dia, jika pun Anies dicalonkan kembali jadi cagub, maka itu bukan hanya usulan dari PKS saja, tetapi dari kesepakatan tiga partai tersebut.
Syarat untuk mendukung satu pasang calon minimal memiliki 22 kursi di dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Jakarta. Saat ini, PKS memiliki 18 kursi sebagai pemenang pemilu di Jakarta. PKB memiliki 10 kursi dan NasDem mendapatkan 11 kursi.