JAKARTA - Demi Lovato menemukan "cahaya" lagi setelah mulai memperbaiki dirinya sendiri.
Penyanyi berusia 31 tahun ini berterus terang tentang bagaimana hubungannya dengan dirinya sendiri telah berkembang setelah lima kali perawatan kesehatan mental rawat inap selama diskusi dengan Dr. Charlie Shaffer, putra Anna Wintour, pada Senin malam (3/6/2024) di The Center For Youth Mental Health di acara tahunan NewYork-Presbyterian.
“Saya telah menjalani perawatan rawat inap sebanyak lima kali, dan setiap kali saya kembali ke pusat perawatan, saya merasa dikalahkan,” kata aktris tersebut pada acara yang dipandu oleh Dr. Wintour, Tory Burch, dan Dr. Steven J. Corwin.
"Dan saya tahu pengalaman itu secara langsung, tapi saya pikir secercah harapan adalah ketika saya mulai melakukan pekerjaan dan saya mulai melakukannya, apakah itu pekerjaan, program, atau berbicara dengan tim perawatan saya dan membangun hubungan di sana."
“Saya pikir secercah harapan mulai berubah ketika saya mulai menemukan kegembiraan dan hal-hal kecil dalam hidup. Dan itu adalah sesuatu yang sangat asing bagi saya sebelumnya karena saya sudah terbiasa, terbiasa tidak melihat harapan,” dia melanjutkan.
Demi Lovato mengatakan bahwa segala sesuatunya "pasti terasa berbeda" setelah perawatan kesehatan mental rawat inapnya yang kelima.
“Rasanya seperti saya telah mencapai titik terendah dan saya tahu apa yang perlu saya lakukan, yaitu menjalani kehidupan dalam pemulihan. Dan itu adalah sesuatu yang sudah lama saya tolak,” ungkapnya.
"Saya juga membutuhkan pengobatan yang tepat. Saya pikir bagi saya pengobatan telah sangat membantu saya. Ini sangat membantu banyak orang," lanjut Demi Lovato.
"Dan saya pikir saya telah mencapai titik terendah lagi, dan saya berpikir, `apa yang saya lakukan salah?` Saya merasa dikalahkan."
"Tapi kemudian, ketika semua bagian penting mulai cocok seperti teka-teki yang sempurna, saya mulai menemukan titik terang lagi."
Demi Lovato mengatakan bahwa mendapatkan perawatan telah membuatnya menyadari bahwa kesehatan mental bukanlah "identitasnya".
“Baru setelah saya menjalani pengobatan untuk pertama kalinya, saya menyadari bahwa ini bukanlah diri saya yang sebenarnya. Itu hanyalah bagian dari apa yang membuat saya menjadi diri saya sendiri, artinya perjuangan saya telah membentuk saya menjadi tembikar yang Anda lihat hari ini, tapi itu tidak pernah menjadi identitas saya sejak saat itu. Itu hanya menjadi sesuatu tentang saya yang membuat saya sedikit menarik, saya rasa bisa dibilang," katanya, sambil menyatakan bahwa dia "bersyukur atas hal-hal yang telah saya lalui dan apa yang telah saya alami." (*)