JAKARTA - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek dan PT Gamecomm Indonesia Networks melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dalam rangka peningkatan kompetensi dan menyiapkan SDM lulusan vokasi untuk industri gim.
Kerja sama ini akan melibatkan 41 SMK yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Tangerang. SMK yang terlibat merupakan SMK-SMK dengan konsentrasi keahlian meliputi Multimedia, Rekayasa Perangkat Lunak, dan Desain Komunikasi Visual.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, menyampaikan kerja sama tersebut sangat strategis, mengingat industri gim memiliki potensi dan berkontribusi besar bagi perekonomian Indonesia. Selain itu, industri gim juga memiliki ranah bidang pekerjaan yang cukup luas.
“Tugas kami adalah mendidik serta menyiapkan para lulusan kami untuk bisa berkarier dan berkontribusi di industri gim,” kata Dirjen Kiki dalam keterangannya dikutip di Jakarta pada Selasa (4/6/2024).
Melalui kerja sama ini, lanjut Dirjen Kiki, diharapkan satuan pendidikan vokasi tidak hanya dapat mendidik dan menyiapkan lulusan yang kompeten di bidang gim, tetapi juga mampu menyiapkan para profesional yang memiliki etika dalam bekerja.
"Profesional dalam hal ini adalah dalam industri gim, baik sebagai pengembang gim maupun pekerja profesional lainnya," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Dirjen Kiki juga menyampaikan rasa terima kasih kepada sekolah-sekolah dan kepada Gamecomm Indonesia yang mau membuka diri dan terlibat dalam kerja sama tersebut.
“Bagi kedua belah pihak ini tentu tidak mudah. Ini adalah cerminan keterbukaan kedua belah pihak untuk membuka diri dan bersama-sama memajukan industri gim tanah air,” ujar Dirjen Kiki.
Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Uuf Brajawidagda, menyampaikan kerja sama ini akan mencakup pada 8 aspek, mulai dari penyelarasan kurikulum berbasis industri, peningkatan kompetensi, penyediaan pendidik tamu dari DUDI di satuan pendidikan vokasi.
Kemudian pengembangan dan pemanfaatan sarana prasarana, sertifikasi kompetensi, praktik kerja lapangan dan/atau magang, rekrutmen lulusan pendidikan vokasi, dan pemberian beasiswa.
Sementara itu, Direktur Utama PT Gamecomm Indonesia Networks, Sere Kalina Florencia, mengatakan bahwa sebagai industri yang terus berkembang, industri gim di Indonesia kesulitan untuk mencari SDM yang sesuai.
“Kami sudah menyiapkan serangkaian program dan berharap kerja sama ini adalah langkah awal dan berkelanjutan untuk menyiapkan SDM untuk industri gim, baik skala nasional maupun internasional,” kata Sere.