• News

Ukraina Inginkan China Hadiri KTT Perdamaian, Moskow Mencemooh

Yati Maulana | Kamis, 06/06/2024 21:05 WIB
Ukraina Inginkan China Hadiri KTT Perdamaian, Moskow Mencemooh Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Sun Weidong berbicara pada Mekanisme Konsultasi Bilateral di Laut Cina Selatan di Manila, Filipina, 24 Maret 2023. Foto via REUTERS

BEIJING - Wakil menteri luar negeri pertama Ukraina mengunjungi Tiongkok dan mendesak negara itu mengirim delegasi ke pertemuan puncak yang direncanakan mengenai Ukraina bulan ini di Swiss, dengan harapan bahwa Tiongkok masih bisa dibujuk untuk hadir.

Rusia belum diundang untuk berpartisipasi dalam pertemuan 15-16 Juni tersebut. Beijing sejauh ini mengatakan pihaknya tidak akan melakukan hal tersebut, dan menggambarkan kehadiran kedua pihak yang bertikai sebagai prasyarat untuk setiap konferensi perdamaian substantif.

“Pihak Ukraina menyatakan harapan bahwa partisipasi Tiongkok dalam acara tersebut dapat menjadi peluang baik untuk memberikan kontribusi praktis guna mencapai perdamaian yang adil dan abadi di Ukraina,” kata Kementerian Luar Negeri Ukraina setelah pertemuan di Beijing antara Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Andriy Sybiha. dan Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Sun Weidong.

Kyiv mengatakan lebih dari 100 negara telah menerima undangannya ke pertemuan puncak tersebut, untuk membahas ketentuan rencana perdamaian yang digariskan oleh Presiden Volodymyr Zelenskiy untuk mengakhiri invasi besar-besaran Rusia yang kini memasuki tahun ketiga.

Dalam pernyataan pertemuan Sybiha dengan Sun, Kementerian Luar Negeri Tiongkok tidak menyebutkan permintaan Tiongkok untuk menghadiri KTT tersebut.

Kedua belah pihak “bertukar pandangan mengenai krisis Ukraina dan isu-isu internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama,” kata kementerian Tiongkok.

Moskow mencemooh gagasan pertemuan puncak tanpa partisipasi negara itu sebagai hal yang sia-sia. Ukraina menuduh Moskow berusaha mengganggu konferensi tersebut.

Tiongkok memproklamirkan kemitraan “tanpa batas” dengan Rusia hanya beberapa hari sebelum Moskow melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, namun Tiongkok menyatakan dirinya netral dalam konflik tersebut.

Mereka mengajukan 12 poin lebih dari setahun yang lalu yang menguraikan prinsip-prinsip umum untuk mengakhiri perang, yang disambut baik oleh kedua pihak yang bertikai. Tiongkok dan Brasil pekan lalu menandatangani pernyataan bersama yang menyerukan perundingan damai Rusia-Ukraina.