NEW YORK - Para eksekutif Boeing kemungkinan besar tidak akan dituntut secara pidana atas kecelakaan fatal pada tahun 2018 dan 2019 yang menewaskan 346 orang karena undang-undang pembatasan kemungkinan besar telah disahkan, kata pejabat Departemen Kehakiman AS kepada anggota keluarga korban dalam sebuah pertemuan.
Rinciannya dikuatkan oleh seseorang yang mengetahui pertemuan pada hari Jumat dan korespondensi yang ditinjau oleh Reuters.
Batas waktu untuk menuntut sebagian besar kejahatan federal adalah lima tahun.
Departemen Kehakiman menemukan pada pertengahan Mei bahwa Boeing melanggar perjanjian penundaan penuntutan (DPA) tahun 2021 yang melindungi perusahaan tersebut dari tuntutan pidana akibat kecelakaan fatal tersebut.
Para pejabat sepakat untuk meminta hakim membatalkan tuduhan berkonspirasi untuk menipu Badan Penerbangan Federal AS (FAA) selama Boeing mematuhi ketentuan perjanjian selama periode tiga tahun yang berakhir pada 7 Januari 2024.
Namun ledakan dalam penerbangan dua hari sebelum perjanjian berakhir mengungkap masalah keselamatan dan kualitas yang sedang berlangsung. Sebuah panel meledakkan jet Boeing 737 MAX 9 baru selama penerbangan Alaska Airlines pada 5 Januari.
Boeing memiliki waktu hingga 13 Juni untuk menguraikan ketidaksepakatan apa pun dengan temuan departemen yang menyatakan mereka melanggar perjanjian tahun 2021. Departemen Kehakiman memiliki waktu hingga 7 Juli untuk memberi tahu hakim federal di Texas mengenai rencana tersebut.
Boeing mengatakan pihaknya yakin pihaknya telah "menghormati ketentuan perjanjian" dan berharap dapat memberikan tanggapan kepada Departemen Kehakiman.
Departemen Kehakiman tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Departemen ini sedang mempertimbangkan beberapa pilihan, termasuk apakah akan menuntut Boeing atau memperpanjang DPA satu tahun.
Pejabat juga dapat membuat DPA baru atau mencapai kesepakatan non-penuntutan yang tidak melibatkan pengawasan pengadilan.
Para pejabat juga dapat berupaya untuk menegosiasikan kesepakatan pembelaan dengan Boeing atas tuduhan penipuan tahun 2021 atau membawa perusahaan tersebut ke pengadilan atas tuduhan tersebut.
Boeing juga dapat menghadapi tuntutan atas perilakunya selama masa jabatan tiga tahun DPA, meskipun para pejabat belum menemukan bukti adanya tindak pidana berat yang dilakukan selama periode tersebut, kata jaksa kepada keluarga korban, menurut sumber yang mengetahui pertemuan tersebut.
Anggota keluarga korban sedang berdiskusi untuk meminta pejabat meminta hukuman yang lebih berat jika Boeing diadili dan dihukum, kata sumber tersebut kepada Reuters.
Dalam pertemuan tersebut, pejabat Departemen Kehakiman mengatakan mereka yakin mereka tidak dapat membuktikan kasus pembunuhan federal atau penipuan yang melibatkan bagian-bagian pesawat tanpa keraguan, tambah orang tersebut.