KAIRO - Brigade bersenjata al-Qassam Hamas mengatakan pada Sabtu bahwa beberapa sandera tewas dalam operasi pembebasan sandera Israel di kamp pengungsi al-Nuseirat dan daerah sekitarnya di Gaza tengah.
Israel, “dengan melakukan pembantaian yang mengerikan, mampu membebaskan beberapa sandera, namun membunuh beberapa lainnya selama operasi tersebut,” kata juru bicara Brigade al-Qassam, Abu Ubaida, dalam sebuah pernyataan di saluran Telegram-nya.
Pasukan Israel menyelamatkan empat sandera yang ditahan oleh Hamas sejak Oktober dalam serangan di Gaza pada hari Sabtu, sementara lebih dari 200 warga Palestina tewas dalam serangan udara di daerah yang sama, menurut pejabat Hamas, dalam salah satu serangan Israel yang paling berdarah dalam perang tersebut.
Orang-orang bersenjata membawa sekitar 250 sandera kembali ke Gaza pada 7 Oktober, lebih dari 100 di antaranya dibebaskan dan ditukar dengan sekitar 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November. Menurut penghitungan Israel, terdapat 116 sandera yang tersisa di daerah kantong pantai tersebut, termasuk sedikitnya 40 orang yang dinyatakan tewas secara inabstia oleh pihak berwenang Israel.
Juru bicara Brigade bersenjata al-Qassam Hamas, Abu Ubaida, mengatakan beberapa sandera tewas dalam operasi penyelamatan.
“Itu adalah kebohongan yang terang-terangan,” kata juru bicara militer Israel Peter Lerner kepada CNN.
Ketika ditanya tentang laporan berita bahwa intelijen AS mendukung operasi penyelamatan tersebut, Lerner mengatakan Israel dan AS memiliki "hubungan kerja yang erat dan intim" terkait dengan intelijen namun menolak menjelaskan lebih lanjut.
Belum jelas apakah penyelamatan sandera dan serangan udara Israel merupakan bagian dari operasi yang sama, namun keduanya terjadi di al-Nuseirat di Gaza, sebuah wilayah padat penduduk dan sering menjadi sasaran konflik dalam perang delapan bulan antara Israel dan Israel. Hamas, kelompok Islam yang berkuasa di wilayah Palestina.
“Operasi hari Sabtu akan menimbulkan bahaya besar bagi sandera musuh dan akan berdampak negatif terhadap kondisi dan kehidupan mereka,” tambah Abu Ubaida.
Nuseirat, sebuah kamp pengungsi Palestina yang bersejarah, telah menjadi sasaran pemboman besar-besaran Israel selama perang dan juga terjadi pertempuran sengit di wilayah timurnya.
Pada Sabtu malam, serangan udara Israel menewaskan lima warga Palestina di kamp pengungsi Al-Bureij di Jalur Gaza tengah, kata petugas medis Palestina.
Perang tersebut telah mengacaukan stabilitas di Timur Tengah, menarik pendukung utama Hamas, Iran, dan sekutu bersenjata beratnya di Lebanon, Hizbullah, yang oleh para pejabat Israel diancam akan berperang di perbatasan utara Israel.