• News

Sembilan Bulan Berkuasa, PM Srettha Tidak Disenangi Warga Thailand

Yati Maulana | Senin, 10/06/2024 18:05 WIB
Sembilan Bulan Berkuasa, PM Srettha Tidak Disenangi Warga Thailand Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin saat wawancara dengan Reuters di Koh Samui, provinsi Surat Thani, Thailand, 7 April 2024. REUTERS

BANGKOK - Mayoritas warga Thailand tidak puas dengan pemerintahan Perdana Menteri Srettha Thavisin, yang mulai menjabat sembilan bulan lalu, karena pemerintahan tersebut belum mampu menyelesaikan permasalahan negara dan menerapkan kebijakan, berdasarkan jajak pendapat pada Minggu kemarin.

Survei terhadap 1.310 orang yang dilakukan oleh Institut Administrasi Pembangunan Nasional (NIDA) pada tanggal 4-5 Juni menunjukkan bahwa dua pertiga responden merasa kurang puas atau tidak puas sama sekali terhadap kinerja pemerintah.

Sekitar 70% responden tidak yakin dengan kemampuan pemerintah dalam mengatasi permasalahan negara karena belum ada perubahan besar dan hasil yang jelas, menurut jajak pendapat tersebut.

Raja real estat Srettha telah berjuang untuk membangkitkan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara, yang tertinggal dibandingkan negara-negara lain di kawasan.

Pemerintahannya terus maju dengan skema stimulus rumah tangga sebesar 500 miliar baht ($13,6 miliar) yang diperkirakan akan diluncurkan pada kuartal keempat tahun ini untuk memacu konsumsi.

Bulan lalu, Mahkamah Konstitusi menerima pengaduan yang berupaya memecat Srettha atas penunjukan seorang pengacara yang pernah menjalani hukuman penjara di kabinetnya. Dia telah mengajukan pernyataan pembelaannya.

Ketika ditanya tentang perubahan apa pun dalam pemerintahan dalam dua bulan ini, 43% peserta survei NIDA mengatakan mereka memperkirakan Srettha akan tetap pada posisinya.