• Bisnis

Jelang Idul Adha, Badan Pangan Nasional Pastikan Stok Pangan Aman

Eko Budhiarto | Selasa, 11/06/2024 08:26 WIB
Jelang Idul Adha, Badan Pangan Nasional Pastikan Stok Pangan Aman Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI, di Kompleks Senayan, Jakarta Senin (10/6/2024).

JAKARTA – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memastikan kondisi stok pangan nasional aman dan terkendali menjelang Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha 2024.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menyampaikan hal itu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR-RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024).

"Berdasarkan proyeksi neraca pangan yang menghitung ketersediaan dan kebutuhan pangan, secara umum stok pangan pokok strategis nasional, kami pastikan aman dan cukup, terutama mengantisipasi momentum Idul Adha yang sebentar lagi tiba," ujar Arief. 

"Ada El Nino, La Nina atau apapun itu, Badan Pangan Nasional harus memastikan bahwa stok pangan dalam kondisi yang aman dan cukup," tegasnya. 

Salah satu langkah yang dilakukan adalah memastikan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Bulog selalu terjaga di atas 1 juta ton. Per 7 Juni 2024, stok CBP di Bulog sebesar 1,7 juta ton. Hal ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta jajarannya memastikan terjaganya stabilitas pangan dan terdistribusi secara merata dan terjangkau bagi masyarakat.  

Demikian pula dengan ketersediaan daging ruminansia yang dipastikan cukup untuk masyarakat. Untuk sapi hidup (livestock), NFA akan menyelenggarakan rapat koordinasi bersama para stakeholders untuk mengidentifikasi jumlah sebarannya, sehingga upaya Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dapat dilakukan dengan baik. 

"Khusus untuk menghadapi momentum hari raya di mana kebutuhan untuk kurban meningkat, ini akan dirapatkan pada Selasa oleh Deputi kami, tapi sebenarnya secara keseluruhan mengenai komoditas ruminansia daging sapi dan kerbau, kondisinya aman," ujar Arief.

"Kalau pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya yang menjadi challenge kita adalah perpindahan antar wilayah. Jadi kalau Jakarta dan Bandung Raya biasanya kita suplai dari Jawa Tengah dan Jawa Timur juga, nah challenge tahun sebelumnya adalah waktu kita mengambil dari Nusa Tenggara, itu terlalu banyak. Jadi isunya malah kebanyakan dan itu akhirnya akan `direekspor` kembali. Tetapi pada waktu itu diupayakan untuk dijual di Jakarta dan sekitarnya," tambahnya.

Sementara Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengatakan, menghadapi Idul Adha mendatang, pihaknya menyediakan stok sapi sebanyak 1.300 ekor, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat jelang hari raya. 

"Kami laporkan, saat ini juga memiliki stok 280 ton (daging sapi) dan kemudian livestock 1.300 ekor sapi. Jadi ini siap bila masyarakat membutuhkan," kata Sis Apik.

Selain memastikan stok pangan aman, Arief juga mengungkapkan NFA melakukan beberapa langkah strategis pengamanan pasokan dan harga pangan, yaitu dengan menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh daerah. Per 7 Juni 2024, GPM telah dilaksanakan sebanyak 5.036 kali di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi. 

Selain itu, penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga menjadi concern utama untuk menghadirkan beras yang terjangkau bagi masyarakat. Hingga saat ini penyaluran beras SPHP oleh Bulog mencapai 755 ribu ton yang tersebar di pasar tradisional maupun ritel modern. 

Pada saat yang sama, bagi masyarakat berpendapatan rendah diganjar dengan bantuan pangan beras yang sejak tahun 2023 digelontorkan ke 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Realisasi penyaluran bantuan pangan tahap 1 Januari-Maret mencapai 655.932 ton beras atau 99 persen, sedangkan untuk tahap 2 April sampai Juni 2024 realisasinya mencapai 322.158 ton atau 48,80 persen dari target.