JAKARTA - Anggaran Tahun 2025, Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto usulkan tambahan Rp60,64 triliun. Dengan begitu pagu anggaran TA 2025 naik jadi Rp 165,32 triliun.
"Untuk itu sesuai surat Kapolri No B/7641/VII/REN2.3/2024 tanggal 4 Juni 2024 hal usulan anggaran tambahan Polri dalam rangka penetapan Pagu Anggaran Polri tahun anggaran 2025, Polri mengusulkan tambahan anggaran sumber rupiah murni dari penetapan pagu anggaran tahun anggaran 2025 sebesar Rp 60,64 t," kata Agus saat rapat kerja bersama Komisi III DPR, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2024).
Tambahan anggaran itu untuk penuhi kebutuhan Polri seperti kebutuhan belanja pegawai sebesar Rp 4,98 triliun. Dari jumlah tersebut, akan dialokasikan gaji pegawai baru dan tunkin sebesar 80%.
Tak hanya itu, anggaran sebesar Rp 11,68 triliun dari tambahan anggaran, juga akan dialokasikan untuk kebutuhan belanja barang operasional dan non-operasional Polri.
Kemudian, dari anggaran tambahan itu juga untuk belanja modal sebesar Rp 43,97 triliun. Dari jumlah itu, Polri mengalokasikan untuk pemenuhan alat material khusus (almatsus), pembangunan SPKT di tingkat Polres, peningkatan layanan ruang layanan kepolisian, pembangunan Mako, Polres Sub Sektor perbatasan, pembangunan Mako Polsek, pembanguan Satpas dan BPKB.
"Belanja modal sebesar Rp 43,97 t yang diprioritaskan untuk, pemenuhan almatsus, penambahan SPKT di tingkat polres, peningkatan layanan ruang pelayanan kepolisian (RPK)," ujar Agus.
Dikatakan Agus, usulan tambahan anggaran itu juga meliputi rencana pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN), mengatasi perkembangan kejahatan siber, serta pendirian Polda Papua Barat dan Polda Papua Tengah.
Kemudian, peningkatan saranan dan prasarana RS, pembangunan dan renovasi kantor, dan mendukung penyelesaian 14 rencana pengadaan yang bersumber dari pinjaman luar negeri.
"Apabila usulan tambahan pada pagu anggaran TA 2025 disetujui, maka jumlah pagu anggaran TA 2025 menjadi sebesar Rp 165,31 triliun dengan rincian belanja pegawai sebesar Rp 64,43 triliun, belanja barang Rp 45,75 triliun dan belanja modal Rp 55,13 triliun," tutupnya.