Kepada Mediator Gencatan Senjata, Hamas Usulkan Batas Waktu Baru

Yati Maulana | Rabu, 12/06/2024 18:05 WIB
Kepada Mediator Gencatan Senjata, Hamas Usulkan Batas Waktu Baru Seorang wanita dan anak-anak berjalan di antara puing-puing di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, Juni 9, 2024. REUTERS

KAIRO - Mediator Mesir dan Qatar menerima tanggapan dari Hamas dan kelompok Palestina terhadap rencana gencatan senjata AS di Gaza, kata pemerintah Mesir dan Qatar pada Selasa. Seorang pejabat yang menjelaskan masalah tersebut mengatakan Hamas mengusulkan batas waktu baru.

Pernyataan dari Mesir dan Qatar tidak mengungkapkan apa tanggapannya, namun pejabat tersebut, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan Hamas mengusulkan batas waktu baru untuk gencatan senjata permanen dengan Israel dan penarikan pasukan Israel dari Gaza, termasuk Rafah.

Ketika ditanya tentang tanggapannya, seorang pejabat Hamas, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan: "Kami menegaskan kembali sikap kami sebelumnya. Saya yakin tidak ada kesenjangan yang besar. Kini keputusan ada di halaman Israel."
Pejabat Mesir tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar lebih lanjut.

Kementerian Mesir mengatakan Doha dan Kairo, bersama dengan AS, akan melanjutkan upaya mediasi mereka sampai kesepakatan tercapai, dan menambahkan bahwa mereka akan mempelajari tanggapan dan mengoordinasikan langkah selanjutnya dengan pihak-pihak terkait.

Pernyataan Mesir tersebut muncul tak lama setelah Hamas dan Jihad Islam Palestina mengeluarkan pernyataan di mana mereka menyatakan "kesiapan untuk secara positif" mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengatakan mereka menyerahkan tanggapan mereka kepada mediator Qatar dan Mesir.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Senin mendukung proposal yang digariskan oleh Presiden AS Joe Biden untuk gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Pada hari Jumat, Presiden AS Joe Biden memaparkan apa yang disebutnya proposal “tiga fase” Israel untuk gencatan senjata di Gaza yang akan mencakup negosiasi gencatan senjata permanen di wilayah kantong Palestina serta pertukaran sejumlah sandera Israel dengan tahanan Palestina.