• News

Warga Inggris Masih Inginkan Gabung Uni Eropa, hanya Seperempat Ingin Pisah

Yati Maulana | Jum'at, 14/06/2024 06:30 WIB
Warga Inggris Masih Inginkan Gabung Uni Eropa, hanya Seperempat Ingin Pisah Bendera Uni Eropa dan Union Jack berkibar di luar Gedung Parlemen, di London, Inggris 9 Februari 2022. REUTERS

LONDON - Hanya seperempat warga Inggris yang percaya negaranya harus keluar dari Uni Eropa, menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada Rabu, proporsi terendah sejak pemungutan suara tahun 2016 untuk meninggalkan blok tersebut.

Inggris akan mengadakan pemilu nasional pada tanggal 4 Juli, yang merupakan pemilu pertama sejak negara tersebut secara resmi meninggalkan UE pada tahun 2020. Meskipun Eropa telah lama menjadi topik yang memecah belah dalam politik Inggris, sejauh ini isu Brexit hampir tidak pernah muncul dalam kampanye pemilu.

Survei Sikap Sosial Inggris, yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Sosial Nasional, menemukan bahwa 24% responden mengatakan Inggris harus keluar dari UE, dibandingkan dengan 36% pada tahun 2019 dan 41% pada tahun 2016.

Laporan tersebut juga menemukan bahwa dampak Brexit terhadap isu-isu seperti ekonomi dan imigrasi saat ini dianggap lebih negatif dibandingkan tahun 2019, ketika pemilu terakhir diadakan. Perubahan ini terutama terlihat di antara mereka yang memilih `Keluar` pada tahun 2016.

Sekitar 40% dari pemilih yang keluar dari UE merasa perekonomian menjadi lebih buruk akibat Brexit, dibandingkan dengan 18% yang merasa hal tersebut akan terjadi pada tahun 2019. Hampir dua pertiga kini percaya bahwa imigrasi lebih tinggi akibat meninggalkan UE dibandingkan dengan hanya 5% yang sebelumnya memperkirakan hal tersebut akan terjadi.

“Singkatnya, tampaknya bagi banyak orang yang memilih untuk meninggalkan UE, Brexit tidak berjalan seperti yang mereka perkirakan,” kata laporan tersebut, yang ditulis bersama pakar jajak pendapat John Curtice.

Survei terhadap 5.578 orang, yang dilakukan antara 12 September dan 31 Oktober tahun lalu, juga menemukan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah telah jatuh ke rekor terendah, dengan 45% `hampir tidak pernah` mempercayai pemerintah Inggris untuk memenuhi kebutuhan negaranya. diatas kepentingan partai politiknya sendiri.