JAKARTA - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengatakan, semangat Idul Adha 1445 Hijriah merupakan salah satu cara untuk mewujudkan rekonsiliasi nasional.
"Idul Adha adalah salah satu cara untuk mewujudkan rekonsiliasi nasional," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (18/6/2024).
Yudian menjelaskan bahwa momentum Idul Adha yang ditandai dengan penyembelihan hewan kurban dapat diartikan sebagai upaya untuk menghilangkan ego dalam diri masing-masing individu.
Dalam berkurban, kata dia, terdapat dua semangat yang terkait dengan aspek horizontal, yaitu hubungan dengan kelestarian alam dan hubungan dengan manusia (masyarakat).
"Kurban adalah simbol keikhlasan," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa berkurban berfungsi sebagai sarana untuk berbagi yang mencerminkan semangat gotong royong di dalamnya.
"Ini juga sebagai lambang berbagi, memberikan sesuatu yang sangat berharga, yaitu daging. Secara tradisional, Iduladha merupakan bagian dari semangat gotong royong," katanya.
Momen Lebaran Besar 2024, menurut dia, bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan juga sebagai kesempatan untuk mengajarkan nilai-nilai keikhlasan dan saling berbagi dalam masyarakat.
BPIP melaksanakan penyembelihan hewan kurban dalam Lebaran Besar 2024 di Kantor Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU), Jakarta Pusat, Senin (17/6).
LKKNU menyembelih kurban dengan total 23 hewan, terdiri atas 18 ekor kambing dan 5 ekor sapi.