JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pengembangan operasi jarak jauh menggunakan robot atau bedah telerobotik (telerobotic surgery) mampu membantu mengatasi masalah kekurangan sumber daya manusia (SDM) kesehatan, khususnya dokter spesialis bedah.
"Telerobotic surgery menguntungkan untuk mengisi kekurangan dokter spesialis bedah," kata Wamenkes dalam Konferensi pers Road to Urological Association of Asia (UAA) Congress 2024, di Jakarta, Rabu (19/6/2024).
Selain itu, kata Wamenkes, pengembangan bedah telerobotik juga dapat menghilangkan hambatan geografis, sehingga membantu publik di daerah terpencil mendapatkan pelayanan kesehatan.
Terlebih, lanjutnya, hingga kini tidak sedikit daerah-daerah di Indonesia masih mengalami kekurangan tenaga medis, khususnya dalam bidang bedah bagi pasien penyakit urologi.
"Bedah telerobotik (robotic surgery) dapat membantu para dokter bedah dan pasien di daerah terpencil agar dapat memiliki akses ke prosedur bedah terbaru. Dengan robotic surgery, itu operasinya ada di Kalimantan, dokternya ada di Jakarta," ujar Wamenkes.
Untuk itu, kata Wamenkes Dante, pihaknya mendukung dan mendorong perkembangan teknologi mutakhir yang sedang ingin dikembangkan di Indonesia, seperti bedah telerobotik ini, termasuk pelaksanaan kongres UAA 2024.
“Memang perlu adanya wadah untuk para dokter agar bisa saling bertukar informasi terkait kemajuan teknologi atau keberhasilan kasus-kasus tertentu, salah satunya melalui Kongres UAA 2024 yang akan dilaksanakan September nanti," ujar Wamenkes.
President Elect of the UAA dr. Ponco Birowo menambahkan, inovasi bedah telerobotik yang mulai diperkenalkan di Indonesia ini dapat berguna bagi peningkatan kualitas hidup pasien khususnya di Indonesia.
“Kami memiliki harapan besar, khususnya bagi Indonesia, agar ke depannya mampu menjalankan bedah telerobotik secara mandiri. Hal ini tentu sangat berguna bagi peningkatan kualitas hidup pasien khususnya di Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut, dr. Ponco menuturkan, kongres UAA ke-21 yang akan dilaksanakan di Bali pada 5-8 September 2024 ini bertujuan mempromosikan bidang urologi di Asia dan meningkatkan pelayanan bagi pasien penyakit urologi, khususnya di wilayah Asia.
"Kami berkomitmen untuk terus mempromosikan urologi di Asia, serta memperkecil kesenjangan dalam standar perawatan urologi di setiap negara, salah satunya dengan meningkatkan perawatan pasien dan pelatihan tenaga ahli bidang urologi," ujarnya.
Ia juga menuturkan bahwa melalui kongres UAA ke-21 ini, Indonesia dapat lebih dikenal dan mendapatkan kepercayaan yang lebih di bidang urologi dari dunia. “Kita akan lebih dikenal di negara luar bahwa Indonesia juga cukup maju untuk bidang urologinya,” ujarnya.