JAKARTA - Menteri Keuangan Sir Mulyani Indrawati memaparkan, hingga akhir Mei 2024 realisasi belanja pemerintah pusat (BPP) mencapai Rp824,3 triliun.
Angka ini setara 33,4% dari pagu anggaran sudah dibelanjakan bulan Mei 2024 atau naik 15,4% secara tahunan (yoy).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, Belanja Pemerintah naik sebesar 15,4 persen dan artinya pemerintah pusat akselerasi belanja meningkat karena kegiatan seperti pemilu di Februari membutuhkan front loading yang banyak.
"Ini menyebabkan dibandingkan base line kita tahun lalu tidak ada pemilu tentu menimbulkan kenaikan yang signifikan yaitu 15,4 persen," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA Edisi Juni 2024, Senin (27/6/2024).
Untuk belanja dari K/L mencapai Rp388,7 triliun atau 35,6% dari pagu, dipengaruhi oleh pembayaran JKN/KIS, penyaluran berbagai program bansos, pembangunan infrastruktur dan dukungan pelaksanaan pemilu.
Sedangkan Belanja Non K/L Rp435,6 triliun artinya 31,6 persen dari pagu, dipengaruhi oleh realisasi subsidi energi dan pembayaran manfaat pensiun.
Dalam APBN 2024, Sri Mulyani merencanakan belanja negara senilai Rp3.325,1 triliun yang terdiri dari belanja K/L sebesar Rp1.090,8 triliun, belanja non-K/L sebesar Rp1.376,7 triliun, serta Transfer ke Daerah (TKD) sejumlah Rp857,6 triliun.