SEOUL - Militer Korea Selatan pada Jumat merilis sebuah video yang katanya menunjukkan sebuah rudal Korea Utara berputar secara tidak normal pada awal penerbangan dan meledak, sebuah publikasi rekaman pengawasan yang jarang terjadi untuk menolak klaim Korea Utara atas uji coba yang berhasil.
Rekaman yang direkam oleh perangkat observasi termal dengan unit garis depan Korea Selatan menunjukkan sebuah proyektil berputar di luar kendali pada jalur penerbangan yang tidak teratur, kemudian hancur.
Militer Korea Selatan menilai bahwa “ketidakstabilan selama penerbangan” menyebabkan ledakan rudal tersebut, katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, dan menyebut klaim keberhasilan Korea Utara sebagai “penipuan dan berlebihan untuk menutupi kegagalan”.
Media pemerintah Korea Utara mengatakan bahwa Pyongyang berhasil melakukan uji coba penting pada hari Rabu yang bertujuan untuk mengembangkan rudal yang mampu mengerahkan banyak hulu ledak, klaim yang ditolak oleh Korea Selatan.
Administrasi rudal Korea Utara menggunakan mesin tahap pertama dari rudal balistik jarak menengah berbahan bakar padat untuk menguji pemisahan dan panduan beberapa hulu ledak, menurut kantor berita resmi Korea Utara, KCNA.
Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya telah mendeteksi tanda-tanda persiapan peluncuran rudal pada Rabu pagi dan mengawasi peluncuran roket tersebut.
Pada bulan April, Pyongyang mengatakan pihaknya telah menguji rudal hipersonik berbahan bakar padat baru dengan jangkauan menengah, sebagai bagian dari perlombaan yang semakin intensif untuk menghasilkan roket jarak jauh generasi berikutnya yang sulit dilacak dan dicegat.