Dampak PDNS Dibobol, Pengamat Desak Jokowi Copot Menkominfo

Ariyan Rastya | Rabu, 03/07/2024 06:20 WIB
Dampak PDNS Dibobol, Pengamat Desak Jokowi Copot Menkominfo Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi. Foto: Dok Pribadi

JAKARTA - Bobolnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) oleh kelompok Brain Cipher masih belum menemui titik terang. Hal ini mengundang respons negatif dari kalangan masyarakat sipil hingga akademisi. 

Salah satunya, kritik datang dari Direktur Public and Political Policy Studies (P3S) Jerry Massie. Ia mendesak agar Menkominfo Budi Arie mundur dari kursi jabatannya. 

Bobolnya data nasional tersebut membuat sebagian rahasia negara bocor dan diperjual belikan secara ilegal di pasar internet. 

Jerry juga mendesak agar Presiden Joko Widodo segera mendepak Budi Arie dari jajaran kabinetnya. 

"Dengan bobolnya sejumlah Situs maka saya mendesak Menteri Kominfo harus mundur atau dicopot Jokowi," kata Jerry dalam keterangan yang diterima katakini.com, Rabu (3/7/2024). 

"Saya nilai menteri ini buta soal urusan IT dan Informasi karena bukan basic, skill dan expert-nya," ucapnya. 

Ia menilai, mundurnya Budi Arie bukan hanya karena bocornya PDNS melainkan telah lalai dalam menjalankan tugasnya. Anggaran pemerintah kepada Kemenkominfo sebesar Rp 700 miliar sia-sia karena keamanan negara tetap bisa dibobol oleh orang tak dikenal. 

Jerry mengatakan, Budi Arie sangat tidak kompeten menjadi seorang menteri kominfo. Menurutnya, dunia digital dan telekomunikasi bukanlah bidang keahlian Budi Arie

"Situs presiden pun sempat di retas bahkan sejumlah menteri. Inilah kalau pilih menteri bukan bidangnya cara kerjanya amburadul, kacau balau dan ngawur," ujar Jerry. 

"Bayangkan situs BPJS, Sekretariat Kabinet, Ditjen Imigrasi, Kejaksaan Negeri bahkan sejumlah pejabat seperti Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan, Mendagri Tito Karnavian," lanjutnya. 

Kominfo seharusnya punya anti virus khusus penangkal malware Ransomware LockBit 3.0 yang meretas situs penting pemerintah. Dengan anggara sebesar itu, seharusnya Kominfo sudah cukup. 

"Saya pikir Kominfo harus punya anti virus dan anti malware baru untuk menangkal serangan hacker. Bayangkan sampai kini sudah 3,5 juta kali diserang hacker kan bahaya bagi sistem keamanan nasional," tegas Jerry. 

"Perlu ada penangkal anti spyware, malware, ransomware, adware anti virus yang dibuat Kominfo bekerja sama dengan perusahaan anti virus dan ransomware," pungkasnya.