• Sains

Ilmuwan Rusia Mengotopsi Bangkai Serigala Permafrost Berusia 44.000 Tahun

Yati Maulana | Minggu, 07/07/2024 04:04 WIB
Ilmuwan Rusia Mengotopsi Bangkai Serigala Permafrost Berusia 44.000 Tahun Para ilmuwan melakukan otopsi serigala purba, di laboratorium Universitas Federal Timur Laut di Yakutsk, Rusia 18 Juni 2024. Handout via REUTERS

YAKUTSK - Di wilayah Yakutia, timur laut jauh Rusia, ilmuwan lokal melakukan otopsi terhadap seekor serigala yang membeku di lapisan es selama sekitar 44.000 tahun. Ini adalah sebuah penemuan yang menurut mereka merupakan penemuan pertama dari jenisnya.

Ditemukan secara kebetulan oleh penduduk setempat di distrik Abyyskiy Yakutia pada tahun 2021, tubuh serigala tersebut baru sekarang diperiksa secara menyeluruh oleh para ilmuwan.

“Ini adalah penemuan predator Pleistosen akhir yang pertama di dunia,” kata Albert Protopopov, kepala departemen studi fauna mamut di Yakutia Academy of Sciences.

“Umurnya sekitar 44.000 tahun, dan belum pernah ada temuan seperti itu sebelumnya,” ujarnya.

Terjepit di antara Samudera Arktik dan di timur jauh Arktik Rusia, Yakutia adalah wilayah rawa dan hutan luas seukuran Texas, sekitar 95% di antaranya tertutup lapisan es.

Suhu musim dingin di wilayah ini diketahui turun hingga minus 64 derajat Celsius (-83,2°F)

“Biasanya hewan herbivoralah yang mati, tersangkut di rawa, membeku, dan mencapai kita secara keseluruhan. Ini pertama kalinya hewan karnivora berukuran besar ditemukan,” kata Protopopov.

Meskipun bukan hal yang aneh untuk menemukan bangkai hewan berusia ribuan tahun terkubur jauh di dalam lapisan es, yang perlahan mencair karena perubahan iklim, serigala itu istimewa, kata Protopopov.

“Ia adalah predator yang sangat aktif, salah satu yang berukuran lebih besar. Sedikit lebih kecil dari singa gua dan beruang, namun ia merupakan predator yang sangat aktif dan berpindah-pindah, dan ia juga merupakan pemakan bangkai,” tambahnya.

Bagi Artyom Nedoluzhko, direktur pengembangan laboratorium paleogenetika di Universitas Eropa St Petersburg, sisa-sisa serigala menawarkan wawasan langka tentang Yakutia 44.000 tahun lalu.

“Tujuan utamanya adalah untuk memahami apa yang dimakan serigala ini, siapa sebenarnya, dan bagaimana hubungannya dengan serigala purba yang menghuni bagian timur laut Eurasia,” katanya.