• Wisata

Observatorium Berbentuk Pesawat Luar Angkasa di Siprus Mungkinkan Mengintip Tanpa Halangan

Yati Maulana | Minggu, 07/07/2024 05:05 WIB
Observatorium Berbentuk Pesawat Luar Angkasa di Siprus Mungkinkan Mengintip Tanpa Halangan Tampilan drone menunjukkan observatorium astronomi Troodos di desa Agridia, Siprus 13 Juni 2024. REUTERS

AGRIDIA - Sebuah observatorium luar angkasa baru di Siprus sepertinya baru saja muncul di lokasi syuting film fiksi ilmiah dan siap lepas landas.

Terletak tinggi di pegunungan Troodos di tengah pulau dan dengan pemandangan langit tanpa halangan, Observatorium Troodos yang didanai publik senilai 1,77 juta euro ($1,90 juta) diresmikan pada bulan Mei. Pemasok berharap proyek ini akan mendorong pengunjung ke daerah-daerah yang semakin terkena dampak urbanisasi dan memperluas pengetahuan surgawi.

Didesain oleh penggemar fiksi ilmiah, arsitek, dan saudara kandung Elena, Nicodemos, dan Cassandra Tsolakis, kemiripan dengan pesawat luar angkasa tidak disengaja, namun sifat proyek secara naluriah dan perseptif memberikan kesan tersebut, kata Elena Tsolakis.

"Ya, dari beberapa sudut bangunan itu mungkin terlihat seperti pesawat luar angkasa. Itukah niatnya? Tidak, tapi itulah yang keluar," kata Elena Tsolakis.

Lapisan reflektif berarti bahwa struktur sudut yang menghadap ke dusun Agridia dapat tersembunyi dari pandangan, menyatu sempurna dengan medan atau langit, tergantung pada sudut pandang.

“Bagian dari arahan kami dan tujuan utama kami adalah untuk menciptakan sebuah bangunan ikonik untuk kawasan tersebut dan kami pikir hal itu telah tercapai,” kata Nicodemos Tsolakis.

Observatorium tersebut, bagian dari proyek Geostars yang didukung Uni Eropa untuk meregenerasi daerah pedesaan terpencil di beberapa bagian Siprus dan Yunani. Tempat ini dilengkapi dengan teleskop reflektif 20 inci, yang terbesar di pulau itu, di bawah kubah berputar selebar 5,6 m dan teleskop surya. di bawah atap hidrolik.

Elena Tsolakis, yang baru-baru ini dinobatkan oleh Royal Institute of British Architects (RIBA) sebagai salah satu dari 100 arsitek wanita paling berpengaruh di dunia, mengatakan setiap ruang publik harus menceritakan sebuah kisah dan menawarkan pengalaman unik kepada pengunjung.

“Apa yang kami coba tiru adalah rasa ingin tahu ini, terutama pada anak-anak, untuk memiliki rasa ingin tahu dan ingin tahu serta kerinduan untuk mengetahui lebih banyak tentang dunia di luar kehidupan sehari-hari yang kita miliki,” ujarnya.

Tonjolan menonjol yang dapat digunakan sebagai astromarina untuk teleskop bergerak tampak seperti muncul dari dalam bumi; sebagian konstruksinya tertanam di gunung.