JAKARTA - Restoran McDonald`s di Australia telah menghentikan layanan sarapan mereka karena kekurangan persediaan telur yang disebabkan oleh wabah flu burung.
Raksasa makanan cepat saji itu mengumumkan minggu ini bahwa mereka akan menghentikan sementara layanan sarapan dari pukul 10:30 pagi, bukan tengah hari seperti biasanya, karena "tantangan industri saat ini" terkait pengamanan telur.
"Kami bekerja keras dengan para petani dan pemasok Australia untuk mengembalikan situasi ini ke keadaan normal sesegera mungkin. Jadi, mulai Selasa 2 Juli, untuk sarapan yang benar-benar sesuai dengan keinginan Anda, pastikan Anda memeriksa jam," kata McDonad`s Australia dalam sebuah pernyataan yang diunggah di halaman Facebook-nya.
Pejabat Australia telah melaporkan kasus flu burung H7 di 11 peternakan unggas di seluruh negeri sejak bulan Mei.
Pihak berwenang telah memerintahkan lebih dari satu juta burung untuk dimusnahkan di negara bagian Victoria, tempat wabah itu bermula, sementara ratusan ribu lainnya akan dimusnahkan di negara bagian tetangga, New South Wales.
Meskipun wabah tersebut hanya memengaruhi sekitar 10 persen dari sekitar 20 juta ayam petelur di Australia, pihak berwenang telah melaporkan gangguan lokal pada pasokan ke sektor ritel, perhotelan, dan manufaktur.
Pejabat Australia telah meminta konsumen untuk tidak membeli telur lebih banyak dari yang mereka butuhkan, sementara dua jaringan supermarket terbesar di Australia telah membatasi pembelian hingga dua karton per pelanggan di sebagian besar toko mereka.
Rowan McMonnies, direktur pelaksana Australian Eggs, mengatakan bulan lalu bahwa gangguan tersebut sebagian besar merupakan "masalah kenyamanan" karena persediaan kemungkinan akan bertahan selama beberapa minggu mendatang.
"Konsumen dapat yakin bahwa masih ada lebih dari 20 juta ayam betina yang dirawat oleh ratusan peternak telur di seluruh Australia yang akan terus bekerja keras untuk memastikan ketersediaan telur di rak-rak toko," kata McMonnies dalam sebuah pernyataan. (*)