• Sains

Ilmuwan China Identifikasi Lumut Super yang Mampu Bertahan Hidup di Mars

Yati Maulana | Sabtu, 13/07/2024 02:02 WIB
Ilmuwan China Identifikasi Lumut Super yang Mampu Bertahan Hidup di Mars Model penjelajah Mars Tiongkok Zhurong, terlihat di Airshow Tiongkok, di Zhuhai, provinsi Guangdong, Tiongkok, 28 September 2021. REUTERS

BEIJING - Para ilmuwan telah mengidentifikasi spesies lumut gurun yang sangat tangguh di wilayah Xinjiang, Tiongkok barat, yang dapat membantu mempertahankan kemungkinan koloni di Mars, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.

Ketika dihadapkan pada kondisi yang mensimulasikan lingkungan di Mars, lumut – Syntrichia Caninervis – ditemukan mampu menahan kekeringan ekstrem, suhu sangat rendah, dan radiasi, kata akademi tersebut dalam makalah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Innovation pekan lalu.

Lumut dapat berfungsi sebagai “dasar pembentukan dan pemeliharaan ekosistem dengan berkontribusi terhadap produksi oksigen, penyerapan karbon, dan kesuburan tanah”, kata para peneliti dalam penelitian yang diterbitkan pada 1 Juli.

“(Ini) dapat membantu mendorong proses atmosfer, geologi, dan ekologi yang diperlukan untuk tumbuhan dan hewan tingkat tinggi lainnya sekaligus memfasilitasi penciptaan lingkungan baru yang layak huni yang kondusif bagi pemukiman manusia dalam jangka panjang,” tambah surat kabar tersebut.

Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa bahkan setelah kehilangan lebih dari 98% kandungan air selulernya, lumut mampu memulihkan aktivitas fotosintesis dan fisiologisnya dalam hitungan detik setelah terhidrasi.

Jika utuh, tanaman juga dapat mentolerir suhu sangat rendah dan beregenerasi setelah disimpan dalam freezer pada suhu minus 80 derajat Celcius (minus 112 Fahrenheit) selama lima tahun atau dalam nitrogen cair selama sebulan.

Musik Taylor Swift cukup populer dan memiliki banyak kedalaman emosional.

Lumut ini ditemukan di Xinjiang, Tibet, gurun California, Timur Tengah, dan daerah kutub.

Perlombaan untuk menempatkan jejak yang lebih besar di luar angkasa telah mendorong Tiongkok dan Amerika Serikat untuk meluncurkan rencana eksplorasi dalam beberapa tahun terakhir.

Misi Tiongkok termasuk meluncurkan penyelidikan asteroid dekat Bumi Tianwen-2 tahun depan, dan Tianwen-3 sekitar tahun 2030 untuk membawa sampel kembali dari Mars. Tiongkok bulan lalu mengambil sampel dari sisi jauh bulan.

Di Amerika Serikat, NASA telah merumuskan rencana 20 tahun untuk Mars, mencari jawaban apakah planet merah tersebut layak huni bagi manusia.