Penembak di Kampanye Donald Trump Diidentifikasi Sebagai Pria Pennsylvania Berusia 20 Tahun

Tri Umardini | Minggu, 14/07/2024 16:35 WIB
Penembak di Kampanye Donald Trump Diidentifikasi Sebagai Pria Pennsylvania Berusia 20 Tahun Mantan Presiden Donald Trump diamankan setelah terjadi penembakan saat rapat umum Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024). (FOTO: ANNA MONEYMAKER/GETTY)

JAKARTA - Pihak berwenang telah mengidentifikasi seorang pria Pennsylvania berusia 20 tahun sebagai tersangka yang melepaskan tembakan di rapat umum Donald Trump di Butler County, Pa., Sabtu (13/7/2024), dalam apa yang menurut pihak berwenang merupakan upaya pembunuhan.

Thomas Matthew Crooks (20), dari Bethel Park, Pennsylvania, diidentifikasi oleh FBI sebagai pelaku yang terlibat dalam upaya pembunuhan mantan presiden tersebut.

FBI mengatakan penyelidikan atas insiden tersebut masih "aktif dan sedang berlangsung."

Dinas Rahasia mengumumkan setelah penembakan bahwa penembak dinyatakan meninggal setelah dinetralisir oleh pihak berwenang. Satu orang di pawai tewas dan dua lainnya luka parah.

Donald Trump sedang menyampaikan pidato kampanye di rapat umum pada hari Sabtu ketika tembakan terdengar.

Dia "terkena" tembakan di rapat umum tersebut, kata Richard Goldinger, Jaksa Wilayah Butler County kepada PEOPLE pada hari Sabtu.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Truth Social, Donald Trump menulis, sebagian, "Saat ini tidak ada yang diketahui tentang penembak, yang kini telah meninggal. Saya ditembak dengan peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya. Saya langsung tahu ada yang tidak beres karena saya mendengar suara mendesing, tembakan, dan langsung merasakan peluru merobek kulit. Banyak pendarahan terjadi, jadi saya menyadari apa yang terjadi. TUHAN MEMBERKATI AMERIKA."

Dalam video insiden yang dibagikan di media sosial , mantan presiden itu terlihat menoleh ke arah suara itu sebelum memegang telinganya sebentar.

Donald Trump Dilarikan Keluar Panggung

Dinas Rahasia mengatakan Trump aman dan sedang dievaluasi.

Presiden Joe Biden, bersama dengan mantan presiden Barack Obama, George W. Bush dan Bill Clinton, telah mengutuk penembakan tersebut. (*)