JAKARTA, Jurnas.com - Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ira Puspadewi mengatakan bahwa program digitalisasi pelayanan telah membawa perubahan signifikan dalam pengalaman layanan penyeberangan. Khususnya di lintasan tersibuk Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, menjadi lebih modern melalui penerapan sistem E-Ticketing Ferizy, yang diresmikan sejak tahun 2020 lalu.
"E-Ticketing Ferizy yang diluncurkan dan diresmikan oleh tiga Menteri sekaligus yaitu Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, dan Menteri Parekraf, kini telah menjadi budaya baru masyarakat dalam mengakses tiket ferry, dimana lebih dari 2,3 juta pengguna yang telah merasakan kemudahan dan kenyamanannya," ungkap Ira di Jakarta, Minggu (14/7/2024).
Transformasi digital ASDP dimulai pada Agustus 2018 dengan penerapan kartu prabayar pada mesin EDC, dan dilanjutkan pada Juni 2019 dengan pembelian tiket di loket dan vending machine menggunakan E-KTP reader dan passport reader.
Pada Mei 2020, sistem Ferizy memungkinkan pembelian tiket secara online melalui Web & Apps Ferizy atau melalui saluran penjualan Ferizy, dengan lebih dari 120 metode pembayaran tersedia.
Sejak diluncurkan pada tahun 2020, Ferizy mengalami pertumbuhan pengguna yang pesat, dari 438.105 pengguna di tahun pertama hingga 655.951 pengguna pada 2023, menunjukkan peningkatan kepercayaan dan kesadaran masyarakat terhadap pemesanan tiket online.
ASDP berhasil mempertahankan tren positif dalam performansi keuangan perusahaan sepanjang tahun 2023 lalu. ASDP berhasil meraih pendapatan audited Rp 5.032 triliun, dan laba bersih sebesar Rp 637 miliar.
"Pendapatan tahun 2023 telah melampaui dari total pendapatan pada kondisi normal sebelum Covid-19 di tahun 2019 sebesar Rp 3,328 triliun dan mencatat kenaikan 15 persen dibanding realisasi tahun 2022 sebesar Rp 4,38 triliun. Sementara untuk capaian laba bersih tahun 2023 sebesar Rp 637 miliar atau mencapai 92 persen dari target, dan mengalami pertumbuhan 9% dari laba 2022 sebesar Rp 585 miliar. Adapun capaian laba bersih tahun ini, ASDP kembali mencetak laba tertinggi sepanjang sejarah ASDP," tutur Ira.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin menambahkan bahwa layanan e-ticketing Ferizy tidak hanya meningkatkan aspek keselamatan transportasi penyeberangan, tetapi juga keamanan dan pelayanan prima.
“Dari segi keselamatan, data manifest penumpang lebih akurat dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan seperti regulator, pemilik kapal, dan pihak asuransi. Hak pengguna jasa untuk mendapatkan jaminan asuransi juga dapat terpenuhi,” jelasnya.
Dari segi operasional, digitalisasi e-ticketing Ferizy ini juga mampu mendistribusikan arus kedatangan pengguna jasa secara merata, mempercepat proses customer handling, serta mengurangi antrian di pelabuhan.
Saat ini, ASDP telah sukses menjalankan transformasi digitalisasi tiket ferry di 29 pelabuhan baik melalui aplikasi maupun berbasis website, diantaranya Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Lembar, Padangbai, Jepara, Karimun Jawa, Ujung, Kamal, Kayangan, Pototano, Tanjung Kalian, Pagimana, Gorontalo, Galala, Hunimua, Waipirit, Namlea, Batulicin, Tanjung Serdang, Bajoe, Kolaka dan Bolok.