• News

Faktor Politik, Jadi Alasan Tragedi Penembakan Donald Trump

Ariyan Rastya | Senin, 15/07/2024 06:20 WIB
Faktor Politik, Jadi Alasan Tragedi Penembakan Donald Trump Donald Trump menjadi sasaran penembakan di Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024). (FOTO: AP)

JAKARTA - Penembakan yang menimpa Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinilai sebagai bagian dari serangan politik. Hal ini disampaikan oleh Pengamat Politik Jerry Massie.

Penembakan tersebut bukanlah yang pertama kalinya. Jerry yang juga menjabat sebagai Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) itu mengatakan sebanyak empat kali upaya penembakaan terhadap Trump.

Dua masing-masing terjadi saat Trump masih menjabat sebagai Presiden AS dan ketika kampanye. Jerry menyebut penembakan pernah terjadi 2016 lalu ketika Trump berada di Nevada Las Vegas tapi berhasil lolos dan selamat.

"Barangkali ini faktor politis lantaran saat ini beda antara Trump dan Biden selisih 4 persen antara Trump dan Biden. Di 7 battleground state Trump menang. Rata-rata di atas 3 persen seperti Arizona, Nevada, Michigan, Pennyslavania, Georgia, Wisconsin dan North Carolina," kata Jerry dalam keterangan yang diteriima katakini.com, Senin (15/7/2024).

Sejauh ini, Jerry merangkum ada empat Presiden AS yang mati karena tertembak. Masing-masing memiliki motif berbeda.

Menurut catatan, keempat presiden AS yang meninggal karena tertembak disebabkan oleh serangan pihak pesaing politiknya.

"Tercatat ada 4 presiden AS mati di tembak Jhon Kennedy tewas ditembak, faktornya Jhon Kennedy beragama katolik. presiden Amerika Serikat ke-35, dibunuh saat berkendara dalam iring-iringan mobil kepresidenan di Dealey Plaza, Dallas, Texas. Abraham Lincoln faktor dia bebaskan kukit hitam dan James Garfied dari Ohio serta William Mc Kinley yang tewas 1901," ucapnya.

Hal yang sama juga terjadi kepada Trump. Jerry menilai ada pihak yang merasa khawatir jika Trump memenangkan pemilihan presiden.

Jerry melihat, Trump bisa memulangkan kembali imigran ilegal yang sempat masuk ketika Joe Biden dilantik November 2020 lalu.

"Salah satu kemarahan kaum liberal dan progresif yakni kalau Trump terpilih presiden maka dia akan memulangkan hampir 8 juta imigran ilegal yang masuk Amerika sejak Biden dilantik," ujar Jerry.

"Sampai pelaporan Anak Joe Biden yakni Hunter (Biden) soal penggelapan pajak dan money loundering," lanjutnya.

Jerry menuturkan, Trump sudah menjadi musuh abadi partai Demokrat. Sejak Trump menjabat sampai lengser, Partai Demokrat selalu menjadi penghalang.

"Sejak memimpin sampai Trump turun sudah 4 kali di impeachment oleh partai Demokrat. Seakan Trump ini musuh abadi Demokrat," pungkasnya.