KAIRO - Serangan udara Israel di zona kemanusiaan Gaza yang menewaskan sedikitnya 90 warga Palestina, menurut Israel menargetkan panglima militer Hamas Mohammed Deif.
Deif selamat dari tujuh upaya pembunuhan Israel, yang terbaru pada tahun 2021. Dia menduduki puncak daftar paling dicari Israel selama beberapa dekade, dan dianggap bertanggung jawab atas kematian puluhan warga Israel dalam bom bunuh diri.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk terus menargetkan kepemimpinan Hamas. Dia mengatakan bahwa lebih banyak tekanan militer terhadap kelompok tersebut akan meningkatkan peluang terjadinya kesepakatan penyanderaan meski sumber mengatakan perundingan telah dihentikan.
“Bagaimanapun, kami akan melibatkan seluruh pimpinan Hamas,” kata Netanyahu pada konferensi pers, dan berjanji untuk mencapai tujuan perang Israel sampai akhir.
Kelompok Islam militan Hamas membantah Deif telah terbunuh, menurut seorang pejabat senior Hamas di Al Jazeera TV. Hamas sebelumnya mengatakan bahwa klaim Israel bahwa mereka menargetkan para pemimpin kelompok tersebut adalah salah dan bertujuan untuk membenarkan serangan tersebut, yang merupakan serangan Israel paling mematikan di Gaza dalam beberapa minggu terakhir.
Pengungsi yang berlindung di daerah tersebut mengatakan tenda mereka dirobohkan akibat kekuatan serangan tersebut, dan menggambarkan banyak mayat dan bagian tubuh berserakan di tanah.
Militer Israel mengatakan serangan terhadap Deif juga menargetkan Rafa Salama, komandan Brigade Khan Younis Hamas, dan menggambarkan mereka sebagai dua dalang serangan 7 Oktober di Israel selatan yang memicu perang sembilan bulan di Gaza.
Seorang pejabat militer Israel sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya masih memverifikasi hasil serangan tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 91 warga Palestina tewas dalam serangan itu dan 300 orang terluka, jumlah korban jiwa paling banyak dalam beberapa minggu terakhir di wilayah kantong yang dilanda konflik tersebut.
Al-Mawasi adalah daerah yang ditunjuk sebagai daerah kemanusiaan yang telah berulang kali didesak oleh tentara Israel kepada warga Palestina setelah mengeluarkan perintah evakuasi dari daerah lain.
Militer Israel menerbitkan foto udara dari situs tersebut, yang tidak dapat segera diverifikasi oleh Reuters, yang menyatakan bahwa “teroris bersembunyi di antara warga sipil”.
“Lokasi penyerangan adalah area terbuka yang dikelilingi pepohonan, beberapa bangunan, dan gudang,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Pejabat militer Israel mengatakan bahwa daerah tersebut bukanlah kompleks tenda, namun sebuah kompleks operasional yang dijalankan oleh Hamas dan beberapa militan lainnya berada di sana, menjaga Deif.