• News

Lima Aktivis NU ke Israel, MUI: Mereka Melanggar dan Menantang Konstitusi

Aliyudin Sofyan | Selasa, 16/07/2024 04:07 WIB
Lima Aktivis NU ke Israel, MUI: Mereka Melanggar dan Menantang Konstitusi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim. Foto: menara62

JAKARTA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim turut menyesalkan kunjungan lima aktivis Nahdlatul Ulama (NU) ke Israel dan bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.

"Saya sangat menyesalkan sekali ada intelektual Nahdliyin pergi ke Israel. Sangat memprihatinkan saat puluhan ribu warga Palestina dibunuh secara bengis oleh Israel, lima intelektual ini justru bertemu Presiden Israel," kata Prof Sudarnoto seperti dikutip dari Republika.co.id, Senin (15/7/2024).

Prof Sudarnoto menegaskan, seharusnya lima intelektual Nahdliyin itu mengambil contoh menteri luar negeri (Menlu) RI yang tidak pernah berhenti membela hak-hak Palestina untuk merdeka. Selama ini Menlu RI berjuang sesuai dengan koridor dan itu terhormat.

"Apa mereka (lima intelektual Nahdliyin) tidak paham bahwa Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel? Apa mereka tidak paham bahwa pemerintah Indonesia tidak akan pernah membuka hubungan diplomatik dengan Israel sepanjang mereka masih menjajah?" ujar Prof Sudarnoto.

Prof Sudarnoto menambahkan, apa mereka juga tidak mengerti konstitusi RI. Kalau mereka mengerti tapi pergi juga ke Israel, artinya mereka sengaja melanggar dan menantang konstitusi.

"Hemat saya mereka tidak punya kepekaan sama sekali dan harus minta maaf secara terbuka kepada masyarakat Indonesia yang selama ini dengan dedikasi memperjuangkan hak-hak bangsa Palestina secara terhormat karena tidak melanggar konstitusi," ujarnya.

Prof Sudarnoto berharap, pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan langkah positif terkait dengan kasus yang mempermalukan lembaga dan juga mencederai hati masyarakat Indonesia. "Saya sarankan mereka minta maaf secara terbuka kepada masyarakat," ujarnya.

Sejumlah intelektual muda Nahdliyin diam-diam berkunjung ke negara Israel yang sedang menjajah dan melakukan genosida terhadap Palestina.

Menanggapi hal itu, PBNU menegaskan mereka tidak mewakili PBNU dan PBNU tidak mengetahui agenda tersebut.

Dalam foto yang beredar, lima aktivis NU tersebut di antaranya, Sukron Makmun, Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania. Mereka bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.