• News

Dua Minggu Jelang Pemilu, Kepala Keamanan Pemimpin Oposisi Venezuela Ditangkap

Yati Maulana | Kamis, 18/07/2024 21:05 WIB
Dua Minggu Jelang Pemilu, Kepala Keamanan Pemimpin Oposisi Venezuela Ditangkap Milciades Avila, kepala keamanan pemimpin oposisi Maria Corina Machado, mengendarai mobilnya saat kampanye di negara bagian Merida, Venezuela 25 Juni 2024. REUTERS

CARACAS - Kepala keamanan pemimpin oposisi Venezuela Maria Corina Machado ditangkap pada Rabu pagi, kata gerakan politik Vente Venezuela.

Penangkapan tersebut terjadi kurang dari dua minggu sebelum pemilu tanggal 28 Juli, di mana kandidat dari koalisi oposisi Edmundo Gonzalez unggul jauh dibandingkan Presiden Nicolas Maduro, yang sedang mengincar masa jabatan ketiga.

Machado, yang menang telak dalam pemilihan pendahuluan oposisi pada bulan Oktober, dilarang oleh pengadilan untuk mencalonkan diri dalam pemilu karena dugaan penipuan, namun ia membantahnya. Puluhan sekutu Machado juga telah ditahan.

Gerakan Vente Venezuela mengatakan para pejabat membawa kepala keamanan Machado, Milciades Avila, dari rumah tempat dia tinggal.

“Saya memperingatkan dunia tentang peningkatan penindasan yang dilakukan Maduro terhadap mereka yang bekerja dalam kampanye atau membantu kami di bagian mana pun di negara ini,” kata Machado melalui X.

Oposisi Venezuela telah berulang kali mengecam penangkapan dan tindakan lain yang dilakukan pihak berwenang yang menurut mereka dimaksudkan untuk merugikan kampanye pemilu dan menghalangi pemilu yang adil.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington prihatin dengan penangkapan Avila.

“Penangkapan tanpa proses hukum bertentangan dengan semangat perjanjian peta jalan pemilu Oktober 2023,” kata juru bicara tersebut, sambil menyerukan pembebasan Avila segera.

Avila "dituduh melakukan kekerasan gender" terhadap sekelompok perempuan yang "mencoba menyerang Edmundo dan saya" di sebuah toko makanan di La Encrucijada, yang terletak di negara bagian Aragua, Sabtu lalu, kata Machado.

Gambar di media lokal menunjukkan sekelompok perempuan, termasuk beberapa pejabat dari kantor gubernur daerah dan pendukung partai berkuasa, berhadapan dengan Machado dan Gonzalez.

Machado mengklaim di X bahwa penahanan Avila bertujuan untuk membuat timnya tidak terlindungi selama sisa periode kampanye pemilu.

Avila telah bekerja dengan Machado selama satu dekade dan "mempertaruhkan nyawanya untuk membela saya", katanya.

Machado mengatakan dia menganggap Maduro bertanggung jawab atas keselamatan Avila dan 24 anggota tim lainnya yang ditahan.
Foro Penal, sebuah organisasi non-pemerintah, mengatakan pada hari Senin bahwa 102 orang telah ditahan sejak dimulainya kampanye pemilu pada tanggal 4 Juli.

Kementerian Komunikasi Venezuela dan Kantor Kejaksaan Agung tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Amerika Serikat dan negara-negara lain telah menganggap terpilihnya kembali Maduro pada tahun 2018 sebagai sebuah kepalsuan. Washington telah mendesak pemerintahan Maduro untuk memastikan pemilu berlangsung "kompetitif dan inklusif".
Enam mantan staf kampanye Machado saat ini sedang mencari suaka politik di kedutaan Argentina.