WASHINGTON - Presiden Joe Biden berjanji untuk melanjutkan kampanyenya untuk terpilih kembali meski lebih banyak rekan Demokrat di Kongres mendesaknya untuk mengakhiri kampanyenya yang gagal. Rekannya khawatir hal itu akan merugikan partainya dalam pemilu 5 November.
Lebih satu dari 10 anggota Kongres dari Partai Demokrat kini secara terbuka meminta petahana berusia 81 tahun tersebut untu mengundurkan diri, Saat ini Biden sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Delaware karena kasus COVID. seruan itu menyusul debat yang berakhir buruk pada bulan Juni melawan Donald Trump dari Partai Republik yang menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan Biden untuk menang atau menjalankan tugasnya selama empat tahun ke depan.
Biden tetap menentang, dengan mengatakan dia akan segera melanjutkan kampanyenya.
“Saya berharap dapat kembali berkampanye minggu depan untuk terus mengungkap ancaman agenda Proyek 2025 Donald Trump sambil menegaskan catatan saya sendiri dan visi yang saya miliki untuk Amerika,” katanya dalam sebuah pernyataan, mengacu pada rencana kebijakan yang dikembangkan oleh sekutu konservatif Trump.
Perpecahan di kalangan Demokrat sangat kontras dengan apa yang terjadi minggu ini di Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee, di mana mantan rival partainya bersatu mendukung Trump, yang menerima nominasi Partai Republik dalam pidatonya yang bertele-tele yang menampilkan perpaduan antara keluhan dan bombastisan Trump.
Sejauh ini, 32 dari 264 anggota Kongres dari Partai Demokrat telah secara terbuka menyerukan Biden untuk mengakhiri kampanyenya, sementara para pemimpin senior Partai Demokrat lainnya mendorong Biden untuk melakukan hal tersebut di belakang layar, menurut sumber dan laporan media.
Partai Demokrat semakin khawatir mengenai kemenangan Partai Republik pada pemilu 5 November yang akan membuat Trump dan sekutunya tidak hanya memegang kendali di Gedung Putih namun juga menguasai mayoritas di kedua majelis Kongres.
"Pencalonan Anda berada pada jalur untuk kehilangan Gedung Putih dan berpotensi berdampak pada pemilihan DPR dan Senat yang penting. Karena alasan inilah saya mendesak Anda untuk minggir," tulis Perwakilan Zoe Lofgren, salah satu dari setidaknya sembilan anggota parlemen Partai Demokrat yang menerima menyerukan Biden untuk keluar pada hari Jumat.
Lofgren adalah sekutu dekat mantan Ketua DPR Nancy Pelosi, salah satu tokoh Demokrat paling berpengaruh. Pelosi belum secara terbuka meminta Biden untuk mundur, namun secara pribadi mengatakan kepadanya bahwa dia tidak bisa menang, menurut sumber Gedung Putih yang tidak mau disebutkan namanya.
Setelah berminggu-minggu bersikeras bahwa ia akan tetap mencalonkan diri, sebuah sumber mengatakan Biden kini menanggapi seruan untuk mundur dengan serius, dan banyak pejabat Partai Demokrat berpendapat bahwa Biden akan mundur dari jabatannya hanya tinggal menunggu waktu.
Sebuah kelompok Demokrat bernama Pass the Torch mengatakan mereka akan menayangkan iklan TV di program MSNBC "Morning Joe", salah satu acara favorit Biden, dan mendesaknya untuk keluar.
`BANYAK PEKERJAAN YANG HARUS DILAKUKAN`
Ketua kampanye Biden Jen O`Malley Dillon mengakui bahwa Biden menghadapi jalan yang sulit untuk terpilih kembali tetapi mengatakan dukungannya tidak turun secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
“Kami punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa kami meyakinkan rakyat Amerika bahwa, ya, dia sudah tua, tapi dia bisa melakukan tugasnya dan dia bisa menang,” katanya di MSNBC.
Meskipun jajak pendapat Reuters/Ipsos awal pekan ini menunjukkan bahwa Biden dan Trump sama-sama setara secara nasional, para ahli strategi dari kedua partai mengatakan jalan Biden menuju kemenangan semakin menyempit karena ia tertinggal di sebagian besar negara bagian yang akan menentukan pemilu.
Jika Biden mundur sebagai kandidat, Wakil Presiden Kamala Harris, 59 tahun, dapat mengisi peran tersebut. Jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan kinerjanya sedikit lebih baik melawan Trump dalam pertarungan teoritis.