• News

Trump Sesalkan Tidak Ada Peringatan Bahaya sebelum Alami Penembakan

Yati Maulana | Selasa, 23/07/2024 12:05 WIB
Trump Sesalkan Tidak Ada Peringatan Bahaya sebelum Alami Penembakan Mantan Presiden AS Donald Trump, kiri, dan Senator JD Vance di Milwaukee, Wisconsin, AS, pada Senin, 15 Juli 2024. (FOTO: DAVID PAUL MORRIS/GETTY)

WASHINGTON - Donald Trump mengatakan pada hari Sabtu bahwa tidak ada yang memperingatkannya tentang masalah menjelang kampanye mantan presiden tersebut di Pennsylvania ketika seorang calon pembunuh menembak telinganya.

"Tidak ada yang menyebutkannya, tidak ada yang mengatakan ada masalah. Saya akan menunggu selama 15 menit, mereka bisa saja mengatakan mari kita tunggu selama 15 menit, 20 menit, 5 menit, atau apalah. Tidak ada yang mengatakan," kata Trump kepada Fox News dalam sebuah wawancara.

"Saya pikir itu adalah sebuah kesalahan," tambahnya. "Bagaimana seseorang bisa naik ke atap itu? Dan mengapa dia tidak dilaporkan?"

The Washington Post pada hari Sabtu melaporkan bahwa para pejabat tinggi di Dinas Rahasia AS berulang kali menolak permintaan petugas keamanan Trump untuk menambah tenaga dan peralatan pada acara-acara sebelum percobaan pembunuhan pada 13 Juli.

Badan tersebut, yang bertanggung jawab atas perlindungan Trump, menolak permintaan tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka kekurangan sumber daya, lapor surat kabar tersebut, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Juru bicara Dinas Rahasia Anthony Guglielmi sebelumnya membantah tuduhan bahwa badan tersebut menolak permintaan lebih banyak sumber daya keamanan dari tim Trump.

Dalam pernyataan melalui email kepada Reuters pada hari Minggu, Guglielmi mengatakan: "Dalam beberapa kasus di mana unit atau sumber daya khusus Dinas Rahasia tertentu tidak disediakan, badan tersebut melakukan modifikasi untuk menjamin keamanan orang yang dilindungi."

“Ini mungkin termasuk memanfaatkan mitra negara bagian atau lokal untuk menyediakan fungsi khusus atau mengidentifikasi alternatif untuk mengurangi paparan publik terhadap orang yang dilindungi,” tambah Guglielmi.

Direktur Dinas Rahasia Kimberly Cheatle akan memberikan kesaksian di hadapan Komite Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat AS pada tanggal 22 Juli untuk sidang terkait penembakan tersebut.