JAKARTA - Delapan tahanan Palestina yang dibebaskan oleh militer Israel mengatakan mereka disiksa dan diancam dalam tahanan.
Dua wanita dan enam pria dibebaskan dari Penjara Ofer di wilayah pendudukan Tepi Barat, Kamis (25/7/2024).
Di antara para tahanan, beberapa pria tampak menunjukkan tanda-tanda kekerasan fisik dan meringis kesakitan.
Melaporkan dari Deir el-Balah di Jalur Gaza bagian tengah, Hind Khoudary dari Al Jazeera mengatakan para tahanan yang dibebaskan “benar-benar kelelahan”.
“Salah satu perempuan tidak dapat berjalan dan dibawa ke unit gawat darurat dengan tandu.”
Para tahanan tidak ditangkap pada saat yang sama, katanya, seraya menambahkan bahwa salah satu pria, seorang sopir truk bantuan, ditahan di persimpangan Karem Abu Salem (Kerem Shalom).
Seorang wanita ditangkap setelah mengunjungi Tepi Barat yang diduduki bersama anaknya.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan pihaknya memberikan pertolongan pertama kepada para tahanan yang dibebaskan di depan pos pemeriksaan militer Kissufim dan memindahkan mereka ke Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza tengah.
“Mereka semua mengatakan bahwa mereka disiksa, mereka semua mengatakan bahwa mereka diancam. Mereka semua mengatakan bahwa mereka tidak diberi obat-obatan dan pakaian,” lapor Khoudary.
“Mereka ditanya tentang anggota Hamas dan tawanan Israel di Jalur Gaza.”
Israel membebaskan puluhan warga Palestina yang ditahannya pada awal Juli, termasuk direktur Rumah Sakit al-Shifa, Muhammad Abu Salmiya, yang mengatakan warga Palestina menghadapi penganiayaan setiap hari di penjara.
“Beberapa narapidana meninggal di pusat interogasi dan tidak diberi makanan dan obat-obatan,” kata Salmiya dalam konferensi pers setelah dibebaskan.
“Sel-sel dibobol dan narapidana dipukuli.”
Abu Salmiya ditangkap di tengah klaim militer Israel bahwa Hamas menggunakan Rumah Sakit al-Shifa sebagai pangkalan. Ia dibebaskan setelah lebih dari tujuh bulan ditahan.
Lembaga Penyiaran Publik Israel melaporkan pada bulan Juli bahwa penjara-penjara “penuh” karena semakin banyak warga Palestina yang ditangkap setelah serangan yang dipimpin Hamas pada tanggal 7 Oktober di Israel selatan.
Masyarakat Tahanan Palestina dan Komisi Tahanan dan Mantan Tahanan juga mengatakan pada hari Kamis bahwa 9.800 warga Palestina telah ditahan di Tepi Barat yang diduduki sejak perang Israel di Gaza dimulai. (*)