Tolak Klaim Kemenangan Maduro, AS Akui Kandidat Oposisi Venezuela Menangkan Pemilu

Yati Maulana | Jum'at, 02/08/2024 20:05 WIB
Tolak Klaim Kemenangan Maduro, AS Akui Kandidat Oposisi Venezuela Menangkan Pemilu Pemimpin oposisi Maria Corina Machado dan kandidat oposisi Edmundo Gonzalez melambaikan tangan setelah hasil pemilu di Caracas, Venezuela, 30 Juli 2024. REUTERS

WASHINGTON - Amerika Serikat pada hari Kamis mengakui lawan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan kandidat oposisi Edmundo Gonzalez sebagai pemenang pemilihan presiden Venezuela yang disengketakan. Amerka menolak klaim kemenangan Maduro.

"Mengingat bukti yang sangat banyak, jelas bagi Amerika Serikat dan, yang terpenting, bagi rakyat Venezuela bahwa Edmundo Gonzalez Urrutia memenangkan suara terbanyak dalam pemilihan presiden Venezuela pada 28 Juli," Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, membuka tab baru mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.

Pengumuman dari Washington tidak lebih dari sekadar memberi selamat kepadanya atas "kampanye yang sukses," yang merupakan langkah terdekat AS sejak pemilihan yang disengketakan pada hari Minggu untuk mengakui Gonzalez sebagai pemimpin baru negara OPEC tersebut.

Perselisihan atas hasil pemilihan presiden telah memicu protes di Venezuela. Dewan pemilihan Venezuela mengumumkan Maduro, yang telah berkuasa sejak 2013, sebagai pemenang pemilihan 28 Juli dengan 51% suara.

Namun, oposisi negara itu mengatakan penghitungannya sekitar 90% suara menunjukkan bahwa Gonzalez menerima lebih dari dua kali lipat dukungan dari presiden petahana, sejalan dengan jajak pendapat independen yang dilakukan sebelum kontes.

Oposisi telah merilis penghitungan terperinci di situs web publik, sementara pemerintah sejauh ini belum membagikan informasi apa pun di luar total suara nasional untuk setiap kandidat.

Pernyataan dari Blinken pada hari Kamis tidak mengancam sanksi baru terhadap Venezuela tetapi ia mengisyaratkan kemungkinan "tindakan hukuman." Reuters melaporkan pada hari Selasa bahwa Washington sedang mempertimbangkan sanksi baru setelah pemilihan yang disengketakan.

kehabisan kesabaran untuk menunggu otoritas pemilu Venezuela berterus terang dan merilis data terperinci lengkap

"Kami sepenuhnya mendukung proses membangun kembali norma-norma demokrasi di Venezuela dan siap mempertimbangkan cara-cara untuk memperkuatnya bersama dengan mitra internasional kami," kata Blinken.

Blinken juga mendesak agar para pemimpin oposisi dilindungi dan dijaga keamanannya.

"Penegak hukum dan pasukan keamanan tidak boleh menjadi instrumen kekerasan politik yang digunakan terhadap warga negara yang menjalankan hak-hak demokrasi mereka," katanya.

Presiden Brasil, Meksiko, dan Kolombia meminta Venezuela untuk merilis hasil penghitungan suara terperinci pada hari Kamis di tengah perselisihan mengenai hasil pemilihan presiden.