JAKARTA - Calon Gubernur (Cagub) Khofifah Indar Parawansa dinilai sudah memiliki modal untuk bertarung di Pilgub Jatim . Itu membuatnya menjadi satu-satunya kandidat yang paling siap berlaga di Pilgub Jatim 2024.
Pengamat Politik dari Universitas Airlangga (UNAIR) Suko Widodo mengatakan, Khofifah sudah memiliki jaringan yang cukup luas di Jatim. Hal ini sudah dibangun Khofifah sejak masih menjabat sebagai Gubernur periode 2019-2024.
"Bu Khofifah punya kontinuitas (membangun relasi) dari proses lima tahun itu dan memang masih di sekitar sini (Jatim)," kata Suko, Jumat (2/8/2024).
Pernyataan tersebut sebagai tanggapan dari adanya isu PDI Perjuangan yang ingin mengusung Tri Rismaharini sebagai lawan Khofifah. Risma yang pernah menjabat sebagai Walikota Surabaya itu sudah lama meninggalkan Jatim sejak dilantik menjadi Menteri Sosial (Mensos).
"Kepergian Risma ke Jakarta itu menurunkan relasi dengan masyarakat, bisa saja kan interaksinya juga berkurang," ucapnya.
Kondisi tersebut jelas merugikan Risma jika berhadapan dengan Khofifah di Jatim. Risma dianggap sudah tidak lagi memiliki basis kuat sejak menjadi Mensos.
Ketika kemudian dihadapkan dengan Khofifah, maka peluang menang Risma sangat kecil. Sebab, Khofifah sudah memiliki basis pendukung yang cukup solid sejak Pilgub Jatim 2018 lalu.
"Jadi Bu Khofifah punya kekuatan relasi yang cukup intensif dibandingkan Bu Risma," ujar Suko.
Suko juga mengatakan, durasi hingga pemilihan Pilgub Jatim bulan November nanti dinilai cukup sempit. Sehingga, sulit bagi Risma untuk menyalip kekuatan Khofifah dalam waktu kurang dari empat bulan.
"Sekarang waktunya juga pendek, apakah dengan waktu pendek ini bisa? (menandingi kekuatan Khofifah)," pungkasnya.