• News

Iran Sebut Tidak Inginkan Eskalasi Regional tetapi Harus Menghukum Israel

Yati Maulana | Selasa, 06/08/2024 10:05 WIB
Iran Sebut Tidak Inginkan Eskalasi Regional tetapi Harus Menghukum Israel Para pelayat membawa peti jenazah pemimpin Hamas yang dibunuh, Ismail Haniyeh selama upacara pemakamannya di Teheran, Iran, 1 Agustus 2024. WANA via REUTERS

DUBAI - Iran tidak ingin meningkatkan ketegangan regional tetapi yakin perlu menghukum Israel untuk mencegah ketidakstabilan lebih lanjut, kata juru bicara kementerian luar negeri pada hari Senin, menyusul pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran minggu lalu.

"Iran berupaya membangun stabilitas di kawasan tersebut, tetapi ini hanya akan terjadi dengan menghukum agresor dan menciptakan pencegahan terhadap petualangan rezim Zionis (Israel)," kata Nasser Kanaani, seraya menambahkan bahwa tindakan dari Teheran tidak dapat dihindari.

Kanaani meminta Amerika Serikat untuk berhenti mendukung Israel, dengan mengatakan bahwa masyarakat internasional telah gagal dalam tugasnya untuk menjaga stabilitas di kawasan tersebut dan harus mendukung "hukuman bagi agresor."

Kementerian luar negeri Iran memanggil duta besar dan kepala misi yang tinggal di Teheran untuk bertemu dengan penjabat Menteri Luar Negeri Ali Bagheri Kani pada hari Senin untuk menegaskan kembali keinginan Iran untuk menanggapi Israel.

Pertemuan darurat Organisasi Kerja Sama Islam akan diadakan pada hari Rabu atas permintaan Iran untuk membahas pembunuhan Haniyeh dan tanggapan Iran, kata Kanaani.

Teheran dan kelompok-kelompok yang berpihak pada Iran seperti Hamas dan Hizbullah menuduh Israel membunuh Haniyeh pada tanggal 31 Juli di ibu kota Iran. Kematiannya merupakan salah satu dari serangkaian pembunuhan tokoh senior Hamas saat perang di Gaza antara Hamas dan Israel hampir memasuki bulan ke-11.

Pejabat Israel belum mengaku bertanggung jawab.
Komandan tertinggi Korps Garda Revolusi Islam Hossein Salami pada hari Senin mengulangi ancaman kelompok elit tersebut bahwa Israel "akan menerima hukuman pada waktunya".