JAKARTA - Kemendikbudristek mendukung setiap inisiatif peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) Indonesia, seperti yang digelar oleh Yayasan Indonesia Mengglobal dengan mengusung tema "Create Your Global Horizons Living Canvas: Exploring Worldwide Opportunities Beyond Borders".
Acara yang diadakan di Soehanna Hall, The Energy Building, SCBD Jakarta pada Minggu (4/8) ini, dihadiri oleh berbagai pemuda Indonesia yang memiliki semangat untuk mengeksplorasi peluang global tanpa batas, menunjukkan antusiasme dan semangat yang tinggi untuk masa depan global mereka.
Sekretaris Badan Bahasa, Kemendikbudristek Hafidz Muksin, dalam pidatonya pada kegiatan tersebut, membahas pentingnya wawasan global dalam berbagai aspek kehidupan, tantangan yang dihadapi Indonesia di masa depan, serta pengaruh wawasan global terhadap pendidikan, hubungan internasional, dan ekonomi.
“Memiliki wawasan global adalah kunci untuk bersaing di era globalisasi saat ini,’’ kata Hafidz dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Selasa (6/8)
Hafidz juga menekankan perlunya inovasi dan kemajuan yang didorong oleh wawasan global. Menurutnya, keterampilan dan pengetahuan generasi muda harus terus dikembangkan untuk menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan.
“Kompetensi sangat penting untuk komunikasi global, motivasi untuk menghargai keragaman, serta kemampuan untuk mengatur perubahan dan mengatasi konflik. Profil Pelajar Pancasila menjadi program yang mempertahankan budaya luhur, lokalitas, dan identitasnya sambil tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain,” kata Hafidz.
Dalam konteks pendidikan, Hafidz Muksin menggarisbawahi pentingnya partisipasi Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA). Menurutnya, meskipun hasil PISA 2022 menunjukkan penurunan hasil belajar secara internasional akibat pandemi, peringkat Indonesia naik 5-6 posisi dibanding tahun 2018.
“Hasil tersebut menunjukkan ketangguhan sistem pendidikan Indonesia dalam mengatasi learning loss akibat pandemi. Selain itu, Asesmen Nasional sangat penting sebagai alat untuk menilai kecakapan literasi dan numerasi secara internal, serta partisipasi dalam PISA untuk perbandingan global,” katanya.
Hafidz memberi pesan motivasi kepada para peserta untuk terus mengasah potensi yang dimiliki agar dapat bersaing di tingkat global.
“Dengan wawasan global, keterampilan yang tepat, dan semangat yang tinggi, generasi muda Indonesia dapat menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang, menuju Indonesia Emas 2045,” kata Hafidz.
Hal senada disampaikan Presiden Indonesia Mengglobal, Mohamad Djodi Hardi Prajuri. Ia menekankan pentingnya memiliki pola pikir global dan keberanian untuk mengejar mimpi di kancah internasional.
“Melalui acara ini, kami berharap dapat menginspirasi, menghubungkan, dan memberdayakan para pemuda Indonesia atau komunitas untuk lebih berani menghadapi tantangan global dengan berkontribusi melalui inovasi dan kreativitas yang tinggi sebagai upaya untuk menciptakan masa depan Indonesia yang lebih adil, inklusif, maju, dan berkelanjutan untuk semua kalangan,’’ kata Djodi.