• Info DPR

Komisi VI Harap Ketahanan Energi dan Elektrifikasi di Badung Berjalan Baik

Aliyudin Sofyan | Minggu, 04/08/2024 11:18 WIB
Komisi VI Harap Ketahanan Energi dan Elektrifikasi di Badung Berjalan Baik Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji. Foto: dpr/katakini

BADUNG - Komisi VI DPR RI menyoroti persoalan ketahanan energi PT Pertamina dan komitmen PT PLN dalam meningkatkan elektrifikasi.

Ia berharap kinerja dua BUMN pelat merah tersebut dapat berjalan dengan baik, khususnya di Kabupaten Badung, Bali.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, M. Sarmuji, sesudah memimpin Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (03/08/2024).

“Hari ini kita ingin memastikan di Badung, sebagai pusat pariwisata di Bali, tentang ketersediaan BBM dan Listrik,” ujar Sarmuji seperti dilansir dpr.go.id, Minggu (4/8/2024).

Sarmuji menjelaskan, ketahanan energi nasional menjadi perhatian Komisi VI DPR RI untuk meng-capture tiga komponen penting tentang ketersediaan, yaitu kontribusi migas dan produksi BBM; Accessibility & Affordability dalam hal jangkauan pasokan, sambungan jasgas dan operasi kapal; dan Acceptability yaitu energi bersih, produksi biofuel dan dekarbonisasi.

Selanjutnya, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar ini menekankan pula komitmen PLN dalam meningkatkan eletrifikasi di seluruh pelosok desa tanah air melalui program listrik desa. Mengingat faktanya saat ini, di tengah gemerlap pariwisata Bali, masih ada sebagian masyarakat di Buleleng yang belum mendapatkan akses listrik.

“Ini sesuatu yang sangat krusial, karena pertumbuhan ekonomi di Bali sangat tinggi usai Covid-19, terutama pertumbuhan pariwisata. Kalau tidak diimbangi dengan ketersediaan energi yang baik, listrik yang baik, itu akan menjadi kontraproduktif, beberapa keluhan sempat ada terutama tentang turun daya listrik yang sangat mengganggu sektor parisiwata,” ujar Sarmuji.

Terakhir, Sarmuji berharap agar permasalahan yang terjadi di Bali pada bulan Juni lalu akibat praktik pengoplosan LPG dan insiden kebakaran hebat di gudang LPG tidak terulang kembali, “Agar persoalan ke depan tidak terjadi, misalkan kecelakaan atau keterlambatan distribusi BBM yang diakibatkan problem-problem,” tutup Sarmuji.