• Info DPR

Komisi VIII Dorong Perluasan Kesempatan bagi Anak Penyandang Down Syndrome

Aliyudin Sofyan | Rabu, 07/08/2024 18:33 WIB
Komisi VIII Dorong Perluasan Kesempatan bagi Anak Penyandang Down Syndrome Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka. Foto: dpr

JAKARTA - Komisi VIII DPR RI menerima audiensi dari Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) dan Carys Cares di Ruang Rapat, Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (7/8/2024).

Dalam audiensinya kepada Komisi VIII, satu di antaranya mereka mengeluhkan kondisi anak dengan DS karena tidak memiliki kesempatan untuk belajar dan bekerja sehingga memerlukan perhatian yang lebih dari Pemerintah.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka mengungkapkan perlunya perluasan ruang kerja dan kesempatan bagi para penyandang DS tersebut. Hal itu agar mereka dapat ikut bersoalisasi dan menghasilkan daya upayanya untuk masyarakat umum.

“Hari ini, Komisi VIII DPR RI menerima audiensi teman-teman dari Carys Cares. Mereka mengeluhkan minimnya kesempatan kerja yang diberikan kepada teman-teman Down Syndrome (DS). Padahal di balik itu semua, penyandang DS juga memiliki kemampuan atau daya upaya yang bisa disumbangkan (dipekerjakan) untuk kehidupan kita bersama,” ungkap Diah.

Data Kementerian Sosial yang diambil dari data BPS menunjukkan, terdapat sekitar 287 ribu lebih anak-anak penyandang DS. Menurutnya, anak-anak penyandang DS ini membutuhkan ‘pelukan hangat’ dan ‘gandengan tangan’ dari segenap pihak untuk menjalani kehidupan.

Apalagi, tambahnya penyandang DS berasal dari latar belakang keluarga dengan tingkat ekonomi yang berbeda-beda. Tentu harapan orangtua dan keluarga yang memiliki anak DS adalah untuk lebih dibukanya ruang kerja dan kesempatan bagi anak-anak DS untuk bisa menjalani kehidupan. Diakuinya kesempatan tersebut penyandang DS saat ini memang masih sangat terbatas.

Pasalnya, tidak sedikit penyandang DS yang memiliki kelebihan berupa skill atau keahlian tertentu. Mereka mampu menghasilkan kerajinan tangan sendiri, bahkan tidak sedikit dari mereka yang bisa dipekerjakan sebagai penerima tamu atau pekerja yang membagi-bagikan brosur kepada pengunjung. Secara psikologis, menurut Diah, hal itu juga berpengaruh terhadap kepercayaan diri para penyandang disabilitas intelektual tersebut.