• News

Universitas Columbia Sebut Tiga Dekannya Mengundurkan Diri Terkait Antisemit

Yati Maulana | Jum'at, 09/08/2024 21:05 WIB
Universitas Columbia Sebut Tiga Dekannya Mengundurkan Diri Terkait Antisemit Orang-orang berjalan melewati Universitas Columbia di New York, AS, 30 Oktober 2023. REUTERS

WASHINGTON - Tiga dekan Universitas Columbia, yang terlibat dalam apa yang disebut administrasi sekolah sebagai pertukaran pesan teks yang meresahkan yang menyentuh "kiasan antisemit kuno," telah mengundurkan diri, kata juru bicara universitas pada Kamis malam.

Cristen Kromm, mantan dekan kehidupan mahasiswa sarjana; Matthew Patashnick, mantan dekan asosiasi untuk dukungan mahasiswa dan keluarga; dan Susan Chang-Kim, mantan wakil dekan dan kepala petugas administrasi, sebelumnya diberi cuti, saat penyelidikan dilanjutkan.

Pertukaran pesan terjadi selama acara di kampus yang bertajuk "Kehidupan Yahudi di Kampus: Dulu, Sekarang, dan Masa Depan" dan menyusul protes selama berminggu-minggu di Columbia dan kampus-kampus lain di seluruh negeri atas perang Israel di Gaza, kata administrasi universitas pada bulan Juli.

"Insiden ini mengungkap perilaku dan sentimen yang tidak hanya tidak profesional, tetapi juga, secara mengganggu menyinggung kiasan antisemit kuno," kata universitas tersebut pada bulan Juli.

Tiga dekan yang mengundurkan diri tidak dapat dihubungi. Juru bicara universitas yang mengonfirmasi pengunduran diri mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Amerika Serikat telah menyaksikan protes selama berbulan-bulan atas dukungan AS terhadap perang Israel di Gaza yang telah menewaskan sekitar 40.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan setempat, sementara juga mengungsikan hampir seluruh populasi yang berjumlah 2,3 juta orang dan menyebabkan krisis kelaparan.

Pertumpahan darah terbaru dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun dipicu pada 7 Oktober ketika kelompok Islam Palestina Hamas, yang memerintah Gaza, menyerang Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut penghitungan Israel.

Serangan Israel terhadap Gaza juga telah menyebabkan tuduhan genosida di Pengadilan Dunia. Israel membantah tuduhan tersebut dan pada gilirannya menuduh Hamas berusaha melakukan genosida terhadap Israel.

Demonstran kampus telah menuntut diakhirinya perang, penghentian dukungan militer AS terhadap Israel dan divestasi oleh universitas-universitas di perusahaan-perusahaan yang mendukung pendudukan Israel atas wilayah Palestina.

Ada tuduhan retorika antisemit dan Islamofobia dalam beberapa protes dan protes balasan. Columbia sendiri menjadi pusat protes di mana para mahasiswa mendirikan perkemahan dan polisi melakukan penangkapan dengan kekerasan.