• News

Jepang Keluarkan Peringatan Pertama `Gempa Besar` Setelah Gempa Berkekuatan 7,1 SR

Tri Umardini | Jum'at, 09/08/2024 22:35 WIB
Jepang Keluarkan Peringatan Pertama `Gempa Besar` Setelah Gempa Berkekuatan 7,1 SR Gempa berkekuatan 7,1 skala Richter terjadi di lepas pantai Prefektur Miyazaki, Jepang, pada 8 Agustus 2024. (FOTO: GOOGLE MAP)

JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 7,1 skala Richter mengguncang pantai selatan Jepang pada hari Kamis (8/8/2024) yang mendorong negara tersebut untuk mengeluarkan peringatan “gempa besar” pertamanya.

Gempa bumi terjadi sekitar pukul 4:42 sore waktu setempat (3:42 pagi waktu Timur) di lepas pantai prefektur Miyazaki dan pada kedalaman 18 mil, kata Badan Meteorologi Jepang (JMA) dalam rilis berita.

Peringatan tsunami dikeluarkan setelah gempa bumi.

"Siapa pun yang berada di laut harus segera keluar dari air dan menjauh dari pantai," kata badan tersebut.

"Gelombang pasang akan terus kuat, jadi harap jangan memasuki laut atau mendekati pantai sampai peringatan dicabut."

Associated Press melaporkan, menurut pejabat, bahwa sembilan orang menderita luka ringan di pulau utama Kyushu dan tidak ada indikasi kerusakan besar.

Semua peringatan tsunami kemudian dicabut, menurut The Japan Times.

Menyusul gempa hari Kamis, JMA menjadwalkan pertemuan darurat "untuk menyelidiki hubungan dengan gempa berskala besar yang diperkirakan terjadi di Palung Nankai," yang dianggap sebagai sumber gempa dahsyat sebelumnya, menurut NBC News.

“Orang-orang yang tinggal di daerah yang diperkirakan akan mengalami kerusakan akibat gempa Palung Nankai harus mengambil tindakan untuk melindungi keselamatan mereka sendiri sesuai dengan keadaan masing-masing,” kata JMA.

Badan meteorologi akhirnya mengeluarkan apa yang disebutnya "peringatan gempa bumi dahsyat," dengan menilai bahwa kemungkinan terjadinya gempa besar relatif lebih tinggi dari biasanya, tetapi bukan berarti gempa pasti akan terjadi dalam waktu dekat, demikian dilaporkan NBC News.

Selain itu, dalam sebuah posting X yang dibagikan pada hari Kamis, JMA menulis: "Kemungkinan terjadinya gempa bumi berskala besar di area fokus yang diharapkan dari gempa Palung Nankai dianggap relatif lebih tinggi dari biasanya. Harap ambil tindakan pencegahan bencana sesuai dengan seruan dari pemerintah dan pemerintah daerah di masa mendatang."

Pada konferensi pers, badan meteorologi mengimbau agar masyarakat di wilayah yang terkena dampak waspada terhadap gempa berkekuatan hingga 6 skala Richter pada minggu mendatang, termasuk dua hingga tiga hari ke depan, The Japan Times melaporkan.

Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kushida mengeluarkan instruksi terkait upaya tanggap gempa bumi, seperti memberikan “informasi yang tepat waktu dan akurat kepada publik terkait tsunami, evakuasi, dll.,” menilai “keadaan kerusakan sesegera mungkin,” dan bertindak “dalam koordinasi yang erat dengan pemerintah setempat.”

Pemerintah Jepang telah meramalkan bahwa peluang terjadinya gempa bumi berkekuatan 8 hingga 9 skala Richter di sepanjang Palung Nankai dalam 30 tahun ke depan adalah sekitar 70%-80%, demikian laporan Kantor Berita Kyodo, yang menambahkan bahwa jumlah korban jiwa dapat mencapai 323.000, menurut perkiraan tahun 2012.

Pada tahun 2011, gempa bumi berkekuatan 9,0 skala Richter di pantai timur negara itu menyebabkan tsunami yang menewaskan sekitar 20.000 orang.

Gempa bumi terbesar yang pernah tercatat adalah gempa berkekuatan 9,5 skala Richter di Chili pada tanggal 22 Mei 1960, menurut Survei Geologi Amerika Serikat. (*)

 

Keywords :


gempa Jepang
.
tsunami JMA
.