MEXICO CITY - Bandar narkoba Meksiko Lord Ismael "El Mayo" Zambada ditipu oleh putra Joaquin "El Chapo" Guzman dan dipaksa naik pesawat menuju Amerika Serikat bulan lalu, katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.
Pernyataan yang disebarkan oleh pengacara Zambada memberikan versi raja obat bius tersebut tentang bagaimana otoritas AS dapat menangkap Zambada, salah satu pendiri Kartel Sinaloa, dan Joaquin Guzman Lopez, yang diyakini telah memimpin faksi lain dari kelompok kriminal tersebut, di luar El Paso, Texas.
Zambada mengatakan dia "disergap" selama apa yang seharusnya menjadi pertemuan dengan Guzman Lopez dan pejabat negara bagian Sinaloa termasuk Gubernur Ruben Rocha dan Hector Cuen, yang baru-baru ini terpilih sebagai anggota parlemen federal untuk periode kongres mendatang.
Pemerintah negara bagian tidak segera menanggapi permintaan komentar. Zambada mengatakan ia pertama kali melihat Cuen di sebuah peternakan di luar ibu kota negara bagian Culiacan, dan kemudian Guzman Lopez, "yang sudah saya kenal sejak ia masih kecil, dan ia memberi isyarat agar saya mengikutinya."
Zambada mengatakan ia mengikuti Guzman Lopez, "percaya pada sifat pertemuan dan orang-orang yang terlibat," dan digiring ke sebuah ruangan gelap.
Pihak berwenang mengatakan dua faksi utama Kartel Sinaloa, yang satu dipimpin oleh Zambada dan yang lainnya dipimpin oleh putra-putra El Chapo, terkadang memiliki hubungan yang tidak harmonis sejak penangkapan El Chapo pada tahun 2016.
Zambada mengatakan begitu ia memasuki ruangan, ia dibanting ke tanah oleh sekelompok pria, diikat dan kepalanya ditutup dengan penutup kepala. Ia dibawa di belakang truk pikap ke landasan pendaratan terdekat tempat sebuah pesawat menunggu.
Guzman Lopez mengikat Zambada dengan tali pengikat ke sebuah kursi dan pesawat berangkat ke Amerika Serikat hanya membawa dua pria dan pilot, kata Zambada. Pengacara keluarga Guzman telah berulang kali membantah bahwa Zambada diculik secara paksa, dan sebaliknya menyebutnya sebagai penyerahan diri secara sukarela setelah negosiasi panjang antara para pengedar narkoba dan pemerintah AS.
AS, melalui kedutaan besarnya di Meksiko, mengatakan pada hari Jumat bahwa Guzman Lopez menyerah secara sukarela, meskipun tampaknya Zambada diculik di luar keinginannya.
Dalam pernyataan tersebut, Zambada juga mengatakan Cuen terbunuh ketika gembong narkoba itu diculik, dan bahwa seorang polisi negara bagian dan pengawal yang mendampingi Zambada tidak terlihat sejak saat itu.
Pihak berwenang Sinaloa sebelumnya mengatakan bahwa Cuen diyakini terbunuh dalam perampasan mobil di sebuah pompa bensin di Culiacan.
Baik Zambada maupun Guzman Lopez telah mengaku tidak bersalah atas tuduhan perdagangan narkoba di pengadilan AS.