• News

Terpidana Kasus Pembunuhan Kritikus Kremlin Dibebaskan dari Penjara untuk Berperang di Ukraina

Yati Maulana | Senin, 12/08/2024 10:05 WIB
Terpidana Kasus Pembunuhan Kritikus Kremlin Dibebaskan dari Penjara untuk Berperang di Ukraina Tamerlan Eskerkhanov, yang diduga terlibat dalam pembunuhan tokoh oposisi Boris Nemtsov, di pengadilan distrik militer Moskow, Rusia 27 Juni 2017. REUTERS

MOSKOW - Seorang pria yang dihukum karena pembunuhan politisi oposisi Rusia Boris Nemtsov telah dibebaskan dari penjara setelah menandatangani kontrak untuk bergabung dengan operasi militer di Ukraina, kantor berita milik pemerintah TASS dan RIA Novosti melaporkan pada hari Sabtu.

Nemtsov, seorang kritikus Presiden Vladimir Putin dan mantan wakil perdana menteri di bawah presiden Boris Yeltsin, ditembak mati pada tahun 2015 saat ia berjalan melintasi jembatan dekat Kremlin di jantung ibu kota Rusia.

Pada tahun 2017, pengadilan Rusia menjatuhkan hukuman penjara mulai dari 11 hingga 20 tahun kepada lima orang atas pembunuhannya. Di antara mereka adalah Tamerlan Eskerkhanov, yang dihukum sebagai kaki tangan dan dipenjara selama 14 tahun.

"Eskerkhanov menandatangani kontrak dengan kementerian pertahanan pada Maret 2024, diampuni, dan kemudian dibebaskan dari koloni hukumannya," kata TASS mengutip sumber di lembaga penegak hukum.

"Ia pergi ke salah satu unit penyerangan dan sekarang menjalankan misi tempur di zona operasi militer khusus."

Ia menambahkan bahwa narapidana lain yang dipenjara atas pembunuhan Nemtsov masih berada di penjara karena mereka menolak menandatangani kontrak dengan militer.

Ilya Yashin, mantan juru bicara Nemtsov yang dibebaskan minggu lalu dalam pertukaran tahanan tingkat tinggi antara Rusia, Belarus, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa, menyebut pembebasan Eskerkhanov sebagai "penghinaan terhadap kenangan akan teman saya yang telah meninggal."

Puluhan ribu tahanan Rusia telah mengajukan diri untuk bergabung dengan tentara Rusia yang bertempur di Ukraina, memanfaatkan tawaran grasi bagi mereka yang selamat dari tugas mereka di garis depan.

Perekrutan tahanan awalnya dipelopori oleh kelompok tentara bayaran Wagner, yang pemimpinnya Yevgeny Prigozhin tewas dalam kecelakaan pesawat pada Agustus 2023 setelah pemberontakan yang gagal terhadap pimpinan militer Rusia.

Kementerian pertahanan Rusia sejak itu mengadopsi taktik tersebut, membentuk unit Storm-Z sebagian dari narapidana sukarelawan yang direkrut langsung dari penjara.