JAKARTA - Gelandang Arema FC Julian Guevara yang sempat kolaps pada laga pekan ke-1 BRI Liga 1 2024/25 akibat benturan dengan rekan timnya Thales Lira berangsur membaik. Sang pemain telah kembali bergabung bersama tim setelah dilarikan ke RSU Aminah, Kota Blitar. Akan tetapi, tim medis terus memantau intensif perkembangan pemain selama 2-3 hari ini.
"Kami butuh observasi 2-3 hari. Kemungkinan sudah pasti tidak main di laga berikutnya (lawan Borneo FC). Mungkin pekan ketiga bisa, tapi kami sarankan minimal dua minggu (absen)," kata dokter tim Arema FC, Nanang Tri Wahyudi.
Dia mengatakan, terkait kondisi cedera pada Julian Guevara karena benturan keras di tulang pipi. Hal ini membuat pemainnya harus menerima jahitan di atas bibir hingga 10 jahitan. Lalu, di bawah matanya terlihat lebam.
"Kategorinya cedera sedang. Sudah kami observasi dan dia dalam keadaan sadar saat sampai di IGD (RSU Aminah). Lalu sudah di-scan (CT Scan) dan kembali ke Malang menggunakan mobil pribadi, tidak menggunakan bus bersama pemain lain karena dia harus berbaring dan dia tidak mau memakai ambulance," tutur pria asal Magetan tersebut.
Menurutnya, pemain asal Kolombia itu butuh berbaring karena berdasarkan protokol yang tepat untuk pemain yang mengalami cedera dan baru saja terjadi benturan. Pemain bernomor punggung 6 ini harus menggunakan penyangga leher.
"Jika benturan kepala takutnya lehernya ada fraktur. Makanya harus kita stabilkan dulu lalu ditransportasi (dibawa pakai mobil)," imbuhnya.
Menurutnya, untuk kejadian di lapangan, Guevara setelah terjatuh langsung tidak sadar. Beruntung semua langsung tanggap dan memanggil tim medis ke dalam lapangan untuk penanganan pertama.
"Dia tabrakan disundul Thales. Begitu jatuh langsung tidak sadar," kata Nanang lagi.
Kini selain butuh waktu pemulihan minimal dua minggu, pihaknya memantau ketat kondisinya. Selanjutnya jika akan kembali bermain di lapangan, akan disiapkan pelindung yang minimal membuat pemain tidak merasa trauma.
Untuk penanganan dan pemulihan, Julian Guevara harus istirahat total dan observasi ketat tim medis. Sekalipun, menurut dia, ketika di-scan semua dalam keadaan normal.
"Dia harus istirahat total dan terus diobservasi. Jika ada gejala tidak baik, harus ke UGD lagi. Tapi saat di-scan semua normal. Hanya untuk lebih lanjut kami akan membawa ke spesialis radiologi. Sekarang sekilas aman, terutama bagian otak aman," tandasnya.