JAKARTA - Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa memiliki pengalaman politik yang sudah sangat luas. Hal ini menjadi modal kekuatan untuknya menjelang Pilgub Jatim 2024.

Peneliti THE Indonesian Institute (TII), Center for Public Policy Research Felia Primaresti mengatakan, Khofifah merupakan tokoh berpengaruh di Indonesia. Ketokohannya sebagai Ketua PP Muslimat NU sangat melekat dibenak masyarakat.

Sepak terjang Khofifah di dunia politik dimulai saat masih berusia 27 tahun. Saat itu Khofifah terpilih menjadi anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan Indonesia 1999-2001. Khofifah juga dipercaya menjabat sebagai Menteri Sosial di periode pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) 2014-2018.

"Menurut saya, Khofifah Indar Parawansa memiliki pengalaman politik yang luas," ucap Felia dalam keterangannya, Rabu (14/8/2024).

Felia melihat, pengalaman berpolitik dan berorganisasi tersebut yang membuat Khofifah sangat kuat di Pilkada Jatim. Selain karena petahana, Khofifah sudah punya basis kuat di kalangan Nahdliyin.

Lanjut Felia, kekuatan Khofifah tidak hanya bersumber dari pengalaman ang mentereng. Ketua PP Muslimat NU tersebut juga kuat di kalangan Nahdliyin.

"(Khofifah) dikenal sebagai tokoh yang berpengaruh, terutama di kalangan Nahdlatul Ulama (NU), yang merupakan organisasi massa terbesar di Jawa Timur," ujarnya.

Menurut Felia, basis dukungan dari kelompok Muslimat sangat kuat untuk menopang mesin politik Khofifah. Itu juga berperan penting terhadap kemenangan Khofifah di Jatim.

Felia menuturkan, Khofifah memiliki banyak faktor yang menjadi penyebab besarnya kekuatan. Selain pengalaman dalam berpolitik yang matang, Khofifah juga punya basis massa solid yang siap mendukungnya kapan saja.

"Basis dukungan dari kelompok ini sangat kuat dan memainkan peran penting dalam kontestasi politik di Jatim," pungkasnya.