JAKARTA - Konseling pranikah bagi pasangan yang hendak menikah dinilai bisa menghindari potensi terjadinya KDRT di rumah tangga.
Psikolog dari Insight Psikologi, Alfa Restu Mardhika, mengatakan melalui konseling pranikah, keduanya dapat memahami tanda-tanda apakah calon suami atau istri memiliki gangguan emosi seperti anger disorder atau temperamen buruk yang berpotensi menjadi pelaku KDRT.
“Konseling pranikah sangat penting, terutama bagi pasangan yang menjalani taaruf. Selain mencari informasi mengenai calon pasangan dari orang terdekat atau mengalami pola komunikasinya dengan orang tua, tanda-tanda apakah dia berpotensi KDRT bisa terlihat selama sesi konseling,” kata Alfa di Jakarta Rabu (14/8/2024).
Sebelum menikah, kata Alfa, kedua calon mempelai bukan hanya perlu memeriksa kesehatan atau kesiapan fisik. Namun juga penting untuk mengevaluasi kesehatan psikologi calon pasangan. Ia menambahkan bahwa dalam sesi konseling, seorang psikolog akan memberikan penjelasan tentang karakter calon pasangan yang mungkin sebelumnya tidak disadari.
“Dalam konseling pranikah, biasanya psikolog akan memberikan penjelasan ‘Nih calon kamu ini ada masalah A dan B, kamu mau nerima gak?’ gitu,” kata alumni Psikologi Universitas Indonesia tersebut.
Alfa tak memungkiri bahwa hingga saat ini konseling pranikah masih belum banyak dilakukan oleh calon pasangan. Karenanya dia pun berharap kedepannya semakin banyak calon pasangan yang aware mengenai pentingnya konseling pranikah.
“Memang konseling pranikah belum cukup umum di masyarakat, tapi semoga semakin banyak orang yang sadar bahwa konseling pranikah itu penting untuk memastikan kesiapan mental kedua belah pihak,” kata Alfa.
Sumber: republika.co.id