Tokyo Hadapi Topan Ampil: Warga Dievakuasi, Penerbangan dan Kereta Cepat Dibatalkan

| Jum'at, 16/08/2024 12:41 WIB
Tokyo Hadapi Topan Ampil: Warga Dievakuasi, Penerbangan dan Kereta Cepat Dibatalkan Ombak menghantam di tengah Topan Ampil, di Hachijo, Prefektur Tokyo, .Jepang, 16 Agustus 2024, via REUTERS.

TOKYO - Jepang menghentikan ratusan penerbangan dan menyarankan hampir 10.000 rumah tangga untuk mengungsi di beberapa daerah dekat Tokyo pada hari Jumat. Langkah itu diambil, karena bakal ada topan yang kuat menyebabkan pemadaman listrik di tengah minggu liburan musim panas yang besar.

Topan Ampil, yang dikategorikan sebagai "sangat kuat" oleh Badan Meteorologi Jepang (JMA), berada di lepas pantai Pasifik pulau utama Jepang pada pukul 8:50 pagi (2350 GMT Kamis). Badan tersebut memiliki dua kategori yang lebih tinggi - "sangat kuat" dan "ganas".

Topan tersebut diperkirakan akan menuju wilayah timur Kanto, yang meliputi ibu kota, pada Jumat sore.

Ampil memiliki kecepatan angin 45 meter per detik dengan hembusan maksimum 60 meter per detik (216 kpj/134 mph), menurut JMA.

"Wilayah Kanto diperkirakan akan mengalami angin kencang yang dapat menyebabkan cedera akibat puing-puing yang beterbangan atau bahkan menjungkirbalikkan truk yang sedang melaju," JMA memperingatkan di situs webnya.

Kota Mobara di Prefektur Chiba mengeluarkan perintah evakuasi untuk sekitar 18.500 penduduk, sementara puluhan kota lain membuka pusat evakuasi khusus dan menyarankan evakuasi sukarela.

Lebih dari 2.000 rumah tangga di wilayah Kanto dilanda pemadaman listrik pada pagi hari sebelum listrik dipulihkan di beberapa wilayah, kata Tokyo Electric Power (9501.T).

ANA Holdings (9202.T), mengatakan akan membatalkan 281 penerbangan domestik dan 54 penerbangan internasional yang dijadwalkan berangkat atau tiba pada hari Jumat, yang memengaruhi hampir 70.000 penumpang.

Japan Airlines (9201.T), berencana untuk membatalkan 281 penerbangan domestik dan 38 penerbangan internasional, yang memengaruhi sekitar 50.000 penumpang.
Semua layanan kereta peluru "Shinkansen" berkecepatan tinggi antara Tokyo dan pusat industri Jepang di Nagoya juga dibatalkan.