JAKARTA - Putri Angelina Jolie dan Brad Pitt, Shiloh, telah diberi izin untuk mengubah namanya.

Dikutip dari People, gadis berusia 18 tahun yang lahir dengan nama Shiloh Nouvel Jolie-Pitt itu kini secara resmi akan menggunakan nama Shiloh Jolie.

Remaja itu pertama kali mengajukan permohonan untuk menghilangkan "Pitt" dari nama belakangnya pada ulang tahunnya yang ke-18 di bulan Mei.

Selain Shiloh, Angelina Jolie (49) dan Brad Pitt (60), memiliki lima anak lainnya — Maddox (22), Zahara (19), Pax (20), Knox (15) dan Vivienne (15).

Pada bulan Juli, petisi Shiloh untuk mengubah namanya ditunda setelah pengadilan menunda sidangnya karena pemeriksaan latar belakang tidak lengkap.

"Sayangnya, pengadilan tidak dapat menyelesaikan pemeriksaan latar belakang sebelum sidang hari ini, jadi sidang dijadwalkan ulang pada tanggal 19 Agustus," kata pengacaranya, Peter Levine, saat itu dalam sebuah pernyataan.

"Setiap orang yang mengajukan permohonan perubahan nama harus menjalani pemeriksaan latar belakang yang dilakukan oleh petugas pengadilan, dan karena kesalahan administrasi, sidang Shiloh telah ditunda ke tanggal baru."

Pada bulan Juli, Shiloh melangkah maju ke langkah berikutnya dalam proses perubahan nama California, yang mengharuskannya untuk menerbitkan pengumuman di Los Angeles Times yang mengumumkan bahwa ia telah mengajukan perubahan namanya menjadi "Shiloh Jolie".

Menurut hukum California, sebelum hakim dapat menyetujui petisi untuk mengubah nama seseorang, mereka harus menerbitkan formulir hukum tersebut di surat kabar selama satu bulan.

Setelah diterbitkan, permintaan tersebut akan muncul di bagian pemberitahuan hukum di surat kabar.

Tak lama setelah petisi Shiloh diajukan pada bulan Mei lalu, seorang sumber dekat Pitt menyampaikan kepada PEOPLE bahwa aktor Wolfs itu "menyadari" perubahan tersebut.

"Ia sadar dan kesal karena Shiloh menghilangkan nama belakangnya," kata sumber tersebut.

"Pengingat bahwa ia kehilangan anak-anaknya, tentu saja tidak mudah bagi Brad Pitt. Ia mencintai anak-anaknya dan merindukan mereka." (*)