• News

Muktamar Resmi Ditutup, Gus Muhaimin Bilang Jangan Jadi Kader NU Pengecut

Aliyudin Sofyan | Minggu, 25/08/2024 16:55 WIB
Muktamar Resmi Ditutup, Gus Muhaimin Bilang Jangan Jadi Kader NU Pengecut Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa 2024-2029 Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin). Foto: tangkapanlayar

BALI – Muktamar ke-6 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi berakhir har ini, Minggu (25/8/2024).

Ketua Umum DPP PKB periode 2024-2029, Abdul Muhaimin Iskandar saat memberi sambutan menegaskan bahwa PKB adalah organisasi yang dilindungi oleh konstitusi negara. Sehingga tidak siapapun tidak boleh ada yang mengganggu, sebab akan berhadapan dengan institusi negara.

"PKB dijaga oleh konstitusi negara, yang menggganggu PKB berarti mengganggu konstitusi negara dan akan berhadapan dengan institusi negara," kata Gus Muhaimin.

Pernyataannya ini menyikap adanya sekelompok massa yang menggunakan atribut PKB melakukan unjuk rasa dan merangsek hendak masuk ke dalam arena muktamar, Sabtu (24/8/2024).

Gus Muhaimin menduga ada pihak-pihak yang sekleompok preman untuk coba menganggu jalannya Muktamar yang telah berjalan baik. Meski demikian, gangguan itu telah berhasil diamankan oleh gabungan aparat kepolisian dan pecalang.

"Kalau kalian orang baik, datanglah dengan baik-baik tanpa harus mengirim preman. Kalau kalian orang baik, jadilah orang gentle, tunjukkan muka kalian. Kalau kalian kader NU, jangan jadi kader NU yang pengecut," katanya.

Gus Muhaimin mengapresiasi kinerja aparat keamanan yang sigap mengamankan pelaksanaan Muktamar PKB. Dia juga berterima kasih atas peran raja-raja Bali yang turut menjaga keamanan tetap kondusif.

"Makanya kemarin ada preman berpakaian PKB ingin masuk merangsek ke sini, bukan kami yang menghadang, tapi pecalang-pecalang Bali. Alhamdulillah diatasi amat sangat cepat," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Gus Muhaimin juga menekankan bahwa PKB meski kelahirannya terkait dengan PBNU, namun partai berlambang bola dunia itu kini merupakan milik semua kelompok agama, suku, dan latar belakang.

"Semua menyatakan bahwa PKB harapan persatuan dan kesatuan Indonesia. PKB kekuatan pilar bangsa yang menjaga Indonesia tetap damai, tetap tentram, tetap menjaga nilai-nilai luhur berbangsa dan bernegara," ujar dia.